Istilah Nikah Kontrak Investor Asing Mebel di Jepara, Apa Itu?

Kamis, 5 Oktober 2017 16:29 WIB

Proses pembuatan karya mebel ukir di sentra industri mebel Jepara di Senenan, Jepara, Jateng, Rabu (29/5). ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Semarang - Ada istilah nikah kontrak saat investor mebel dari negara asing masuk Jepara dalam beberapa tahun terakhir ini. Keberadaan investor asing itu dinilai banyak menggeser kekuatan industri yang sama di tingkat lokal karena mereka memanfaatkan perempuan Jepara sebagai legitimasi menanamkan modalnya.

“Ada istilah nikah kontrak, mereka memanfaatkan perempuan lokal untuk legitimasi bisnis mereka,” kata Pengurus Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Alfiatun,5 November 2017.

Baca: Pengusaha Perempuan Jepara Ingin Mengembalikan Kejayaan Mebel

Alfiatun menyebutkan, keberadaan perempuan lokal yang sebenarnya cerdas justru dimanfaatkan untuk legitimasi membeli aset lahan, kebutuhan industri mebel serta perizinan. “Dengan kemudahan itu keberadaan kepemilikan sebenarnya tetap mereka yang punya modal dari negaranya,” katanya menambahkan.

Hal itu menimbulkan keresahan. Selain dinilai rugi karena dimanfaatkan oleh investor asing, dampak lain adalah persaingan kekalahan pengusaha mebel lokal Jepara yang mulai tergeser. Alfiatun menyebutkan, keungulan pengusaha asing karena punya jaminan bunga rendah dari negaranya,mereka juga mengusai pasar asal negaranya.

Advertising
Advertising

Kemudahan itu membuat mereka mampu memproduksi dengan skala besar dan menjual dengan harga bersaing. “Efeknya kami kalah. Karena selain modal kecil, bunga yang ditentukan negara lebih dari 10 persen,” kata Alfiatun.

Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Jepara, Widiarti, menilai munculnya ivestor asing yang memanfaatkan perempuan lokal sangat ironis. “Ini mebel produk khas kami, perempuan Jepara juga dikenal sebagai super hero dari waktu ke waktu,” katanya.

Kondisi itu membuat Widiarti lewat organisasinya ingin mempertahankan industri mebel Jepara sebagai bisnis identitas khas Jepara. Ia melibatkan perempuan tangguh yang awalnya hanya menjadi pengrajin dan dinaikan SDM-nya menjadi penyuplai ke pengekspor. “Dan pelaku ekspornya juga kebetulan perempuan,” katanya menambahkan.

Menurut Widiarti, dia dari 45 anggota organisasinya, sebanyak 75 persen pelaku industri mebel. Sisanya pelaku industri kerajinan lain dan indutsri kecantikan. Namun ia menjelaskan, perempuan pelaku industri kecantikan dan memproduksi kain tenun justru mulai beralih ke sektor mebel. “Mereka mampu memasarkan hingga ke luar negeri dan pasar nasional hingga ke pelosok negeri,” katanya.

Kondisi itu diyakini mampu mengembalikan industri mebel Jepara, meski lambat namun Widiarti memastikan anggotanya mampu bertahan. “Ada sebagian terpaksa menjalankan usaha karena ditinggal suami yang sebelumnya bisnis mebel.”-

Berita terkait

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

YLKI minta Satgas Pasti berantas pinjol ilegal sampai ke akarnya.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

9 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ketahui 8 Cara Kerja ke Luar Negeri yang Aman dan Legal

34 hari lalu

Ketahui 8 Cara Kerja ke Luar Negeri yang Aman dan Legal

Berikut beberapa cara kerja di luar negeri dengan aman dan legal. Anda bisa menggunakan platform online terpercaya seperti Linkedin.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Profil Kilang Pertamina Internasional Penampung Komisaris Prabu Revolusi, Dulu Jokowi Tak Setuju BLT kini Jadi Andalan

25 Februari 2024

Terkini Bisnis: Profil Kilang Pertamina Internasional Penampung Komisaris Prabu Revolusi, Dulu Jokowi Tak Setuju BLT kini Jadi Andalan

PT Kilang Pertamina Internasional adalah anak usaha Pertamina tempat Prabu Revolusi diangkat jadi komisaris. Jokowi kini andalkan BLT dan Bansos.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Pekan Ketiga Februari, Modal Asing Masuk Rp 4,07 Triliun, Pasar Saham Ungguli SRBI dan SBN

17 Februari 2024

Pekan Ketiga Februari, Modal Asing Masuk Rp 4,07 Triliun, Pasar Saham Ungguli SRBI dan SBN

Aliran modal asing di pasar saham berhasil mengimbangi modal yang keluar dari SBN dan SRBI.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Aliran Modal Asing Masuk RI Capai Rp 8,51 Triliun

3 Februari 2024

Bank Indonesia Catat Aliran Modal Asing Masuk RI Capai Rp 8,51 Triliun

Bank Indonesia mencatat aliran modal asing neto masuk ke pasar keuangan RI mencapai Rp 8,51 triliun pada 29 Januari - 1 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Pekan Terakhir Januari, BI Catat Modal Asing Keluar RI Mencapai Rp 3,2 Triliun

27 Januari 2024

Pekan Terakhir Januari, BI Catat Modal Asing Keluar RI Mencapai Rp 3,2 Triliun

Modal asing yang masuk bersih ke Indonesia sejak 1 hingga 25 Januari 2024 menjadi Rp 7,11 triliun di pasar SBN.

Baca Selengkapnya

Pekan Ketiga Januari, BI Catat Modal asing Masuk ke Indonesia Rp 7,66 Triliun

20 Januari 2024

Pekan Ketiga Januari, BI Catat Modal asing Masuk ke Indonesia Rp 7,66 Triliun

BI mencatat aliran modal asing yang masuk bersih ke pasar keuangan domestik selama periode 15 hingga 18 Januari 2024 mencapai Rp 7,66 triliun.

Baca Selengkapnya

Pekan Kedua 2024, BI Catat Rp 1,61 Triliun Aliran Modal Asing Keluar RI

13 Januari 2024

Pekan Kedua 2024, BI Catat Rp 1,61 Triliun Aliran Modal Asing Keluar RI

Bank Indonesia mencatat sebanyak Rp 1,61 triliun aliran modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia sepanjang 8-11 Januari 2024.

Baca Selengkapnya