Alasan Bos Startup Kioson Pilih IPO Ketimbang Cari Pemodal

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 5 Oktober 2017 15:11 WIB

Direktur Utama BEI Tito Sulistio saat menghadiri peluncuran PT Kioson Komersial Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia, Oktober 2017. TEMPO/M JULNIS FIRMANSYAH

TEMPO.CO, Jakarta -Startup di bidang keuangan Kioson menawarkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Menurut Direktur Utama PT Kioson Komersial Indonesia Tbk, Jasin Halim, pihaknya memiliki alasan sendiri memilih melantai di bursa dibandingkan menerima suntikan dana dari modal ventura.

Salah satu alasannya ialah karena tidak menemukan angka valuasi. "Kami sudah coba jalan utama (modal ventura), tapi IPO bukan hal tabu buat startup," ucapnya.

Kios sudah menyiapkan strategi untuk mendongkrak pendapatan selama dua tahun ke depan. Jasin menyatakan akan menambahkan jumlah kios dari saat ini 15.000 kios menjadi 30.000. Di 2018, Jasin mematok target merangkul 50.000 kios. "Kami juga akan mengembangkan produk-produk inovatif," ucapnya.

Mulai beroperasi pada 2015, Kioson mencatat omset sebesar Rp 25,9 miliar per 30 April 2017. Omset itu meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,7 miliar. Kioson sendiri mempunyai tiga fokus layanan, yaitu layanan digital dan payment point online bank, layanan keuangan, serta layanan e-commerce.

Emiten berkode KIOS itu merupakan startup pertama yang melantai di BEI. Kioson adalah perusahaan teknologi penyedia jasa online to offline e-commerce. Platform atau aplikasi Kioson menghubungkan warung klontong atau eceran dengan konsumen.

Advertising
Advertising

Pada penawaran perdana, saham KIOS dibuka pada posisi Rp 450 per saham atau naik 50 persen dari penawaran awal Rp 300. Total saham yang dilepas sebesar 150 juta lembar atau setara 23,07 persen dari total saham perusahaan. Dari IPO itu, KIOS mengantongi dana sebesar Rp 45 miliar.

Menurut Direktur Utama BEI Tito Sulistio, tidak hanya perusahaan besar saja yang bisa mendaftar tapi juga perusahaan kecil. "Kami akan support dan siapkan karpet merah," kata Tito saat menghadiri penawaran perdana saham PT Kioson Komersil Indonesia Tbk di Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2017.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Ada Apa di Balik IPO PT Pertamina Geothermal Energy

22 Februari 2023

Ada Apa di Balik IPO PT Pertamina Geothermal Energy

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan menggelar penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 24 Februari.

Baca Selengkapnya

4 Anak Usaha BUMN IPO Tahun Depan, Ini Porsi Saham yang Akan Dilepas ke Publik

7 Desember 2022

4 Anak Usaha BUMN IPO Tahun Depan, Ini Porsi Saham yang Akan Dilepas ke Publik

Empat anak usaha perusahaan pelat merah bakal IPO pada 2023, mulai Pertamina Geothermal hingga Palm Co.

Baca Selengkapnya

Operator Cinema XXI Dikabarkan IPO Tahun Depan, Bidik Dana Rp 17,17 Triliun

3 Desember 2022

Operator Cinema XXI Dikabarkan IPO Tahun Depan, Bidik Dana Rp 17,17 Triliun

PT Nusantara Sejahtera Raya, operator bioskop Cinema XXI, dikabarkan tengah mempertimbangkan rencana IPO pada tahun depan.

Baca Selengkapnya

40 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, BEI Sebut Banyak yang dari Sektor Teknologi

14 Oktober 2022

40 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, BEI Sebut Banyak yang dari Sektor Teknologi

BEI menyampaikan sebanyak 40 perusahaan masuk dalam daftar antrean penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) BEI.

Baca Selengkapnya

Nilai Pengumpulan Dana di Bursa Tembus Rp 175,34 Triliun

3 Oktober 2022

Nilai Pengumpulan Dana di Bursa Tembus Rp 175,34 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan mencatat hasil penggalangan dana oleh perusahaan-perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia sangat baik.

Baca Selengkapnya

Berencana IPO, Pupuk Kaltim: Kami Masih Menunggu Pemegang Saham

7 Juni 2022

Berencana IPO, Pupuk Kaltim: Kami Masih Menunggu Pemegang Saham

PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim berencana melantai di bursa efek Indonesia.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

6 Juni 2022

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

Pahamify, startup edutech, mengkonfirmasi kabar terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya.

Baca Selengkapnya

Bos Pelindo Beberkan Alasan Perusahaan Tunda Rencana IPO

19 Mei 2022

Bos Pelindo Beberkan Alasan Perusahaan Tunda Rencana IPO

Rencana IPO anak usaha Pelindo muncul saat perseroan belum melakukan merger.

Baca Selengkapnya

Rencana IPO Anak Usaha, Tempo Cermati Perkembangan Pasar

18 Mei 2022

Rencana IPO Anak Usaha, Tempo Cermati Perkembangan Pasar

Tempo Inti Media masih akan mencermati perkembangan pasar menyusul rencana IPO PT IMD.

Baca Selengkapnya

IPO, NETV Targetkan Dapat Dana Rp 149,99 Miliar

26 Januari 2022

IPO, NETV Targetkan Dapat Dana Rp 149,99 Miliar

NETV menawarkan sebanyak-banyaknya 765.306.100 saham barunya atau setara 4,37 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Baca Selengkapnya