2017, Penjualan Smartphone di E-commerce Naik Hampir 10 Persen
Reporter
Ali Akhmad Noor Hidayat
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 30 September 2017 11:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Hobi selfie dengan telepon pintar (smartphone) menjadi mendongkrak penjualan gawai (gadget) di Indonesia.
Salah satu toko online, Bhinneka, mencatat sepanjang 2017, lebih dari sepuluh merek (brand) memasarkan smartphone dengan peningkatan teknologi kamera depan, lengkap dengan flash khusus selfie dan fitur-fitur lainnya.
“Pengaruh tren ini juga tergambarkan dari para konsumen kami. Dari lima brand terlaris di Bhinneka sepanjang tahun, yaitu Samsung, Asus, Apple, Xiaomi, dan Oppo, didominasi varian produk yang mengunggulkan fitur kamera yang canggih,” ujar Irina Marwan, Brand Marketing Manager Bhinneka, dikutip dari Bisnis.com, Sabtu, 30 September 2017.
Seperti yang diketahui, hampir semua brand tersebut memang meluncurkan ponsel spesial selfie di tahun ini. Pada tanpa tahap pre-order, konsumen Bhinneka langsung “menyerbu” setelah launching.
Irina menambahkan, nilai rata-rata pembelanjaan konsumen Bhinneka untuk produk smartphone mengalami peningkatan hampir 10 persen dibanding tahun lalu.
“Selebihnya, konsumen Bhinneka sangat antusias dengan pre-order smartphone high-end. Kuota langsung habis sehari setelah pemesanan dibuka. Terakhir seperti pada Samsung Galaxy Note8. Promo bank kita buka selama sepuluh hari dari 8-18 September, tetapi kuota telah habis terjual kurang dari seminggu bahkan hingga melebihi kuota jumlah yang disiapkan,” ucapnya menguraikan.
Sedangkan, di sisi lain ponsel low-end ternyata juga cukup mendapat tempat di hati konsumen Bhinneka. Seperti yang ditunjukkan saat peluncuran Nokia 105 dan Nokia 3310 beberapa waktu lalu, meski dengan fitur terbatas—minus jaringan Internet—tapi punya keunggulan dari sisi harga dan daya baterai yang jauh lebih tahan lama dibandingkan smartphone.
“Selain karena harganya yang murah, konsep ponselnya yang sangat simpel, tingginya animo masyarakat juga didorong oleh nilai historis dari Nokia itu sendiri. Tidak heran ponsel Nokia ini laris manis,” kata Irina masih melanjutkan.
Menjelang penghujung 2017, Bhinneka pun masih optimistis tren selfie dan lebih luasnya lagi, tren smartphone photography akan tetap berdampak positif dalam ranah ini. Terlebih berkaca pada banyaknya jumlah pengguna aplikasi-aplikasi berbasis visual semacam Instagram (45 juta pengguna di Indonesia per Juli lalu), dan terus tumbuhnya minat terhadap eksplorasi audio-visual lebih jauh yang digambarkan dalam aktivitas video-blogging (vlogging) dan semacamnya.
“Kami tentu berharap perkembangan tren digital ini juga mampu terus menumbuhkembangkan kreasi dan inovasi, tidak hanya di kalangan anak muda sebagai tech-savvy generation, namun juga ke kalangan yang lebih luas, agar pemanfaatan teknologi kian maksimal,” tutup Irina.
BISNIS.COM