Temuan Rekening Liar Mencapai Rp 20 triliun

Reporter

Editor

Jumat, 15 Juni 2007 12:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Keuangan akhirnya melansir temuan rekening yang tidak dilaporkan atau liar versi audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2006. Jumlah rekening tersebut sebanyak 2.396 rekening senilai Rp 2,7 triliun. Total sejak 2004, jumlah rekening liar yang ditemukan sebanyak 5.591 rekening senilai Rp 20 trilun.Menurut Direktur Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan Herry Purnomo, Departemen masih perlu meminta klarifikasi kepada 35 kementerian atau lembaga negara tempat ditemukannya rekening tersebut. ”Tim diberi waktu selama enam bulan untuk menertibkan rekening yang tidak dilaporkan," kata Herry di kantornya, Jumat (15/6).Rekening yang ditemukan dalam LKPP 2006 itu terdiri dari rekening giro di 2.141 rekening pada bank umum senilai Rp 2,5 triliun dan dalam bentuk deposito sebanyak 260 rekening senilai Rp 144,316,88 miliar. ”Rekening-rekening tersebut, kata dia, nantinya akan diklasifikasikan apakah termasuk dalam skema penerimaan negara atau bukan.Selain menertibkan rekening tidak dilaporkan pada LKPP 2006, tim juga akan meminta klarifikasi temuan rekening liar sebelumnya sebanyak 3.195 rekening di 35 kementerian/lembaga negara senilai Rp 17,6 triliun. "Apakah ada duplikasi atau memang menjadi bagian tersendiri," ujarnya.Untuk menertibkan rekening-rekening tersebut, kata Herry, Menteri Keuangan telah menerbitkan dua Peraturan Menteri Keuangan. Pertama, Nomor 57/PMK.05/2007 tertanggal 13 Juni 2007 tentang Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 58/PMK.05/2007 tertanggal 13 Juni tentang Penertiban Rekening Pemerintah pada kementerian Negara/Lembaga. "Serta instruksi Menteri Keuangan kepada Departemen Keuangan untuk menertibkan rekening yang belum dilaporkan dalam jangka waktu tiga bulan," ujarnya.Anton Aprianto

Berita terkait

Ahok Selidiki Rekening Ilegal Milik Suku Dinas Pertamanan  

7 Juni 2016

Ahok Selidiki Rekening Ilegal Milik Suku Dinas Pertamanan  

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan perintah tidak melakukan transaksi tunai.

Baca Selengkapnya

PPATK Ungkap Rekening Gendut Pegawai Kemendikbud  

30 September 2013

PPATK Ungkap Rekening Gendut Pegawai Kemendikbud  

Statusnya hanya pegawai biasa, tapi memiliki kekayaan lebih dari Rp 5 miliar.

Baca Selengkapnya

FITRA: 14 Rekening di Pemkab Jember Liar

26 Juni 2013

FITRA: 14 Rekening di Pemkab Jember Liar

Salah satu rekening liar itu atas nama Bupati dan Wakil Bupati Jember, dengan nomor rekening 0031014735.

Baca Selengkapnya

Rekening Mencurigakan Kini Bisa Dirampas Negara  

7 Februari 2013

Rekening Mencurigakan Kini Bisa Dirampas Negara  

Mahkamah Agung menerbitkan peraturan tentang mekanisme perampasan rekening mencurigakan dengan identitas tak jelas.

Baca Selengkapnya

Alasan KPK Blokir Rekening Andi Sekeluarga  

11 Januari 2013

Alasan KPK Blokir Rekening Andi Sekeluarga  

"Pemblokiran berlanjut sampai ada putusan hakim bahwa dana di rekening tidak terkait dengan kasus ini."

Baca Selengkapnya

Penyidikan Rekening Gendut Terhenti Faktor Rahasia

15 Oktober 2012

Penyidikan Rekening Gendut Terhenti Faktor Rahasia

Mabes Polri sudah menjelaskan, tapi informasinya rahasia.

Baca Selengkapnya

BPK Temukan 115 Rekening Liar Milik Pemda NTT  

3 Juli 2012

BPK Temukan 115 Rekening Liar Milik Pemda NTT  

BPK Perwakilan Nusa Tenggara Timur menemukan sedikitnya 115 rekening liar milik Pemerintah Provinsi yang tidak aktif.

Baca Selengkapnya

Cewek Seksi Demo Rekening Gendut Polri

21 Mei 2012

Cewek Seksi Demo Rekening Gendut Polri

Tiga cewek itu langsung menebar senyum.

Baca Selengkapnya

Klaim Jamwas Soal Asal Usul Rekening Gendut Jaksa

22 Maret 2012

Klaim Jamwas Soal Asal Usul Rekening Gendut Jaksa

" Uang-uang di rekening itu diperoleh secara wajar" kata Marwan.

Baca Selengkapnya

Jaksa Pemilik Rekening Gendut Masih Bertugas

22 Maret 2012

Jaksa Pemilik Rekening Gendut Masih Bertugas



Menurut Marwan Effendy, mereka yang diperiksa adalah jaksa dengan pangkat eselon dua, tiga dan empat.

Baca Selengkapnya