TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Pertanian akan meluncurkan 14 varietas benih padi hibryda unggul pada tahun ini. Benih padi unggulan tersebut dapat bertahan dengan perubahan iklim yang ekstrem. Keempat belas varietas itu merupakan hasil kerja sama pengembangan dengan Lembaga Penelitian Padi Internasional di Thailand. "Kerja sama dilakukan sejak dua tahun terakhir," kata Menteri Pertanian Anton Aprianto dalam keterangan pers di kantornya, Selasa (12/6). Jumlah varietas yang akan diluncurkan tahun ini, menurut Anton, meningkat pesat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2006 hanya tiga jenis sedangkan tahun sebelumnya lagi empat jenis. Satu jenis varietas akan segera diluncurkan hari Rabu (13/6) besok. "Kali ini kerja sama dengan pemerintah Jawa Tengah," kata Anton. Varietas unggulan itu dapat menghasilkan produksi gabah kering mencapai 12,2 ton per hektar, setara dengan rata-rata padi hibryda China yang sudah terkenal di dunia. Anton mentargetkan, tahun 2010 mendatang produsen dalam negeri harus sudah dapat memproduksi indukan benih padi unggulan yang selama ini masih diimpor. "Batasannya setelah dua tahun diluncurkan," ujarnya. Pada 2010 menjadi patokan berdasar asumsi bahwa peluncuran varietas baru yang induknya diimpor terakhir tahun ini. Anton mengakui, sosalisasi distribusi varietas unggulan itu belum optimal. Untuk itu, tahun depan rencananya akan dibentuk 10 ribu desa binaan. Tahun ini baru ada 200 desa. Selain itu, sosialisasi akan didukung dengan kerja sama partisipasi swasta. HARUN MAHBUB