Belanja Wisman di Bali Kian Menurun

Reporter

Editor

Selasa, 5 Juni 2007 13:19 WIB

TEMPO Interaktif, Denpasar:Tingkat pembelanjaan uang wisatawan mancanegara (wisman) di Bali terus mengalami penurunan. Ini terlihat dari singkatnya mereka tinggal di Negeri Dewata tersebut dan pemilihan hotel non bintang sebagai tempat menginap.Data yang dilansir kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Bali menunjukkan, selama Maret-April 2007 terjadi kecenderungan wisman menginap di hotel nonbintang. Lama tinggal mereka pun relatif sama dengan wisatawan domestik, sekitar 3,92 hari untuk hotel berbintang dan 3,96 hari hotel nonbintang. "Itu hal yang wajar karena kebanyakan wisman berasal dari negara Asia," kata Ketua PHRI Bali Tjok Raka Sukawati menanggapi laporan BPS, Selasa (5/6). Pada April 2007, lima besar wisman yang datang ke Bali dilihat dari kewarganegaraannya didominasi negara-negara Asia. Urutan teratas masih dipegang Jepang (19,03 persen), disusul Australia (12,02 persen), Taiwan (8,86 persen), Korsel (8,18 persen), dan Malaysia (6,34 persen). Dominasi kelima negara ini di Bali juga terjadi selama kwartal I 2007 ini (Januari - April). Karena berasal dari negara yang relatif lebih dekat dengan Bali, menurut Sukawati, mereka cenderung tidak melakukan persiapan yang matang dari segi finansial. Sebab, mereka memang tidak berniat untuk tinggal dalam waktu yang lama. Mobilitas mereka pun sangat tinggi sehingga dalam satu kali musim liburan mereka bisa mengunjungi banyak tempat di beberapa negara. Agar membuat mereka betah di Bali, menurut dia, merupakan tantangan yang berat. Bali dituntut menyediakan berbagai obyek dan fasilitas yang berkualitas dan cukup variatif. Sementara, upaya untuk kembali menggaet wisman Eropa dan Amerika Serikat, masih terhambat oleh sedikitnya jumlah penerbangan langsung ke Bali serta citra keamanan Bali yang masih sangat buruk di mata negara-negara itu. "Itu bukan hanya pekerjaan kami di Bali," tegasnya. Dari jumlah kedatangan wisman langsung ke Bali, pada April lalu terjadi peningkatan. Jumlah kedatangan wisman mencapai 125.140 orang atau naik 20,28 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Jika dibandingkan bulan sebelumnya, jumlah wisman pada posisi April juga meningkat 5,02 persen. Mengenai data BPS yang menunjukkan peningkatan pembelanjaan uang wisatawan domestik yang meningkat, Sukawati meragukan hal tersebut. Wisdom di Bali saat ini memang dapat menikmati hotel-hotel berbintang dan berbagai fasilitas yang selama ini hanya identik dengan wisman. Lama tinggal mereka pun meningkat tajam. Namun, kata dia, hal itu karena kecenderungan penurunan harga yang dilakukan oleh kalangan hotel dan jasa wisata lainnya akibat persaingan di antara mereka. Dalam data BPS Bali, indikator naiknya daya beli wisdom dilihat dari beberapa faktor. Salah satu yang paling menonjol adalah peningkatan jumlah wisdom yang menginap di hotel berbintang yang naik 5 persen pada bulan April dibandingkan bulan sebelumnya. Wisdom yang memilih menginap di hotel nonbintang turun 2 persen. Rofiqi Hasan

Berita terkait

Menteri Papua Nugini Bungkam Soal Djoko Tjandra

18 Juni 2013

Menteri Papua Nugini Bungkam Soal Djoko Tjandra

Dia beralasan tak punya cukup informasi dan tak punya wewenang untuk bicara soal Djoko Tjandra.

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Melemah

27 Mei 2008

IHSG Diperkirakan Melemah

Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (27/5).

Baca Selengkapnya