TEMPO.CO, Surabaya - Presiden Joko Widodo kembali mengoperasikan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban, Jawa Timur yang sempat berhenti beroperasi sejak Desember 2011. “Ini sudah empat tahun berhenti, hari ini saya akan operasikan kembali," kata Jokowi Rabu, 11 November 2015.
Meskipun PT TPPI sempat terlibat kasus dugaan pencucian uang, Jokowi berharap kilang PT TPPI terus berjalan. Ini karena berhubungan dengan ekonomi dan bisnis. "Saya sampaikan bahwa masalah hukum harus diselesaikan secara hukum. Tapi, di wilayah ekonomi dan bisnis harus jalan," katanya.
Dia berharap beroperasinya kilang tersebut akan menurunkan impor BBM jenis premium hingga 19 persen. Adapun jika digabung dengan Cilacap menjadi 29 persen. Diperkirakan pada akhir tahun nanti mencapai kurang lebih 36 persen impor BBM bisa dihemat.
Menurut Jokowi, beroperasinya kilang TPPI ini akan memberi dampak bagi pemerintah dalam penghematan sebesar 40 persen impor solar. "Artinya, solar tidak lagi impor dalam memenuhi kebutuhan nasional," ujar Jokowi.
Pabrik TPPI di Kecamatan Jenu, Tuban, ini dibangun pada tahun 1994-1995. Dalam prosesnya, selama krisis pabrik TPPI berhenti beroperasi dan kembali beroperasi pada tahun 2006 dengan bahan baku kondensat yang berasal dari Pertamina.
Sempat berhenti beroperasi sekitar dua tahun sejak Desember 2011, pabrik itu kembali beroperasi pada bulan November 2013. Pertamina menyuntik dana melalui skema tolling agreement mulai 20 November 2013 dan berakhir 20 Mei 2014. TPPI antara lain memproduksi paraxylene, aromatic, benzene, dan orthoxylene.
EDWIN FAJERIAL