TEMPO.CO , Jakarta: Imax Corporation, produsen teater layar lebar asal Kanada berencana untuk melantai di bursa Hong Kong. Imax telah mengajukan persyaratan untuk bisa mencatatkan saham (listing) di bursa Hong Kong.
Seperti dilansir dari BBC News, Jumat 29 Mei 2015, Imax berambisi untuk bisa masuk ke pasar saham Hong Kong yang menjadi salah satu kiblat industri perfilman dunia. Perusahaan ini berharap bisa bisa meraih sukses dengan menawarkan konsep bioskop layar jembar.
Tahun lalu, Imax mampu mencatat lonjakan keuntungan 30 persen di Cina. Sejak Negeri Tirai Bambu ini semakin terbuka terhadap investasi asing, industri perfilman menunjukkan perkembangan yang signifikan. Sejak 2012, jumlah bioskop di Cina melonjak dua kali lipat.
Hingga Maret 2015, Imax telah 239 bioskop di Cina, Hong Kong dan Taiwan. Perusahaan ini berencana untuk membangu lagi 219 Teater Imax di Negeri Ginseng ini.
Imax sudah mencatatkan sahamnya di bursa New York beberapa tahun lalu. Rencana Imax untuk listing di bursa New York berimbas positif terhadap saham di bursa New York yang naik 9 persen.
Imax Corp menciptakan film dengan format khusus, memiliki kapasitas dan layar yang jauh-jauh-jauh lebih besar dari teater konvensional. Konstruksi teater IMAX sangat berbeda dari teater konvensional.
Resolusi gambar yang sangat tinggi membuat penonton dapat duduk lebih dekat ke layar. Selain itu, kursi juga diset lebih curam supaya para penonton bisa langsung (menghadapkan seluruh anggota tubuh pada layar
BBC NEWS| SETIAWAN ADIWIJAYA