TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah akan dimulai pada Oktober 2013. Pemerintah akan membentuk tim khusus untuk menyelesaikan seluruh kendala yang menghambat pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 2x1.000 megawatt tersebut.
"Pada Oktober 2013 akan dimulai untuk pemancangan tiang. Pada 2016 ditargetkan selesai," kata Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, seusai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu, 9 Januari 2013. Nilai investasi dalam PLTU tersebut mencapai Rp 30 triliun.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan dari hasil rapat koordinasi disepakati bahwa akan dibentuk tim koordinasi dan supervisi untuk menyelesaikan beberapa masalah. Kendala yang masih dihadapi, kata Hatta, antara lain berkaitan dengan perizinan analisis mengenai dampak lingkungan, pembebasan lahan, izin akses jalan, dan izin akses transmisi.
"Ini kami harapkan selesai karena financial closing selesai pada Oktober. Timeline dibuat ketat agar pembangkit listrik 2x1000 megawatt selesai," katanya. Tim supervisi dan koordinasi terdiri dari unsur pemerintah daerah Jawa Tengah, pemerintah pusat, dan kementerian terkait.
Warga Batang selama ini menolak pembangunan PLTU Batang. Pada 7 November lalu, ribuan petani dan nelayan melakukan aksi damai di beberapa lokasi di Semarang sebagai bentuk protes.
ANANDA TERESIA