TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Bank Mandiri Tbk. meraih peningkatan laba bersih 300 persen menjadi Rp 2,4 triliun pada 2006, dari Rp 604 miliar pada 2005. Bank pemerintah ini pun berhasil menekan rasio kredit seret atau non performing loan (NPL) menjadi 16,3 persen gross dan 5,9 persen nett. Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardoyo menuturkan, pertumbuhan laba bersih itu dipicu meningkatnya net interest margin menjadi 4,7 persen. Sehingga, pendapatan bunga bersih perseroan pun naik 15,5 persen menjadi Rp 10,3 triliun pada 2005 dari sebelumnya Rp 8,9 triliun pada 2005. Agus menjelaskan, pada akhir tahun lalu, total penerimaan operasional mencapai Rp 13 triliun. Nilai ini naik 14,3 persen dari sebelumnya Rp 11,4 triliun. Pertumbuhan, kata dia, juga terjadi pada pendapatan komisi jasa (fee based income) yakni dari Rp 2,4 triliun pada 2005 menjadi Rp 2,7 triliun akhir tahun lalu. Sebaliknya, Agus melanjutkan, perseroan mampu mempertahankan biaya operasional di angka Rp 6,3 triliun. Dengan kata lain tidak ada peningkatan biaya operasional dibandingkan dengan 2005. "Maka, rasio efisiensi biaya membaik 55,6 persen menjadi 48,9 persen,” ujar Agus. Selain itu, menurut dia, total ekuitas bank dengan aset terbesar ini, juga meningkat menjadi Rp 26,3 triliun. Jumlah ini setara dengan rasio cukupnya modal (CAR) 25,3 persen. Sebelumnya, modal bank ini tercatat Rp 23,2 triliun. Soal pengelolaan dana, kata bankir kawakan ini, dana tabungan Bank Mandiri meningkat drastis dibandingkan 2005. Hingga Desember 2006, simpanan nasabah di tabungan mencapai Rp 60,3 triliun. Nilai ini naik 27,9 persen dari 2005 sebesar Rp 47,2 triliun. Komposisi dana murah (tabungan dan giro) pun turut meningkat menjadi Rp 109 triliun, dari sebelumnya Rp 93,5 triliun. Peningkatan dana yang terhimpun, Agus melanjutkan, juga diikuti kenaikan pengucuran kredit. Pada akhir tahun lalu, total kredit Bank Mandiri mencapai Rp 117,6 triliun. Jumlah ini tumbuh 10,3 persen dari sebelumnya Rp 106 triliun pada 2005. Sehingga, rasio kredit terhadap deposito (LDR) pun naik dari 51,72 persen menjadi 57,20 persen pada 2006. Direktur Special Assets Management Bank Mandiri, Riswinandi menambahkan, penurunan NPL didorong oleh penurunan jumlah kredit seret sebanyak Rp 7,7 triliun tahun lalu. Terutama setelah Bank Mandiri berhasil menurunkan NPL 30 obligor papan atas dari total Rp 16,1 triliun menjadi Rp 7,3 triliun. AGOENG WIJAYA
Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)
14 hari lalu
Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)
Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).