Samudra Ditekan Mundur dari Pencalonan Dirut Garuda

Reporter

Editor

Senin, 11 Agustus 2003 14:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Samudra Sukardi, kandidat Direktuir Utama PT Garuda Indonesia, mengeluarkan pernyatan mengejutkan. Ia mengaku ditekan agar mundur dari pencalonan. Lalu, kakak kandung Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi itu ditawari jadi Duta Besar di Jepang. Peristiwa tersebut terjadi Jumat malam kemarin. “Saya dipanggil deputi menteri disuruh mundur dan ditawari menjadi Duta Besar di Jepang,” aku Samudra pada wartawan di Kantor Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta, Sabtu(4/5). Apakah yang menawari Ferdinand Nainggolan, Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Logistik dan Pariwisata? Samudra tak mau mengungkap gamblang. ”Saya tidak mau sebut siapa dia. Pokoknya Deputi Menteri,” tukasnya. Pencalonan Samudra terus diwarnai teka-teki. Kamis lalu, dia menyatakan telah mengetahui pengangkatan dirinya. Sedang anggota Komisi IV DPR A. Muqowam mengungkap info penunjukan Samudra itu diperoleh dari Ferdinand Nainggolan. Lain lagi Meneg BUMN Laksamana Sukardi yang menyatakan proses fit and proper test belum selesai. Calon lain yang disebut-sebut membayangi yakni Emirsyah Satar, Direktur Keuangan PT Garuda. Samudra menolak tawaran itu. Ia bertekad terus maju. “Apa hubungannya Dubes di Jepang dengan pencalonan saya?” kata managing director PT Abacus Distribution Systems Indonesia itu. “Ada kesan track record saya jelek. Diaudit saja, dari situ akan ketahuan siapa jelek dan saya siap dikonfirmasi,” tambahnya. Ia menjelaskan informasi yang masuk menyebutkan dirinya terbaik dalam fit and proper test. Bahkan, semula rencana pelantikan dirinya berlangsung Jumat. “Tapi karena peggembosan-penggembosan, Pak Agum (Menhub Agum Gumelar) tidak bisa lantik,” ujarnya. Ia menilai tuduhan nepotisme telah menggerogoti karirnya. “Saya sudah berkarir lebih dari 25 tahun di Garuda. Ini kan kebetulan saja yang akan mengangkat adik saya,” ujar dia memberi alasan. Tapi benarkah ia kader PPP seperti diungkap Wapres Hamzah Haz? Samudra tidak membantah. Pelantikan dirinya berlangsung di Surabaya, Desember tahun lalu. Seorang kader PPP di sekitar Hamzah Haz melihat terombang-ambingnya pengangkatan Samudra lantaran Laksamana goyah setelah dibombardir tuduhan nepotisme. “Harus dicermati skenario lain dibalik itu, menggusur Samudra dan mengganti calon lain yang melestarikan jaringan lama, menggurita dan penuh KKN di tubuh PT Garuda,” ujar sumber itu. Ia meyakinkan kalau Samudra terpilih belang-belang pada manajemen Garuda akan dibongkar habis. “Tapi, jaringan yangb terbangun sejak Orde Baru di tubuh Garuda bakal tidak tersentuh bila yang mewakili kekuatan lama,” ujarnya. Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Pramono Anung memastikan soal Dirut PT Garuda tidak jadi isu sentral di pimpinan PDIP. “Saya tadi bersama Ibu Mega. Tidak ada pembicaraan soal rencana mengangkat Pak Samudra sebagai duta besar. Kabar itu aneh. Kok yang menawari deputi menteri?” ujarnya. Anung sangat tidak percaya dengan info yang menawari Samudra sebagai duta besar. “Mengangkat duta besar itu kewenangan presiden, lagi pula mesti disetujui DPR,” ujarnya. Jangan-jangan Presiden Megawati tak menghendaki Samudra, juga Laksamana dan petinggi PDIP lain, untuk menghindari tuduhan nepotisme? “Ah, tidaklah. Urusan Dirut Garuda terlalu kecil, seperti tidak ada pekerjaan. Dalam soal seperti ini, Ibu Mega berdiri pada prinsip profesionalisme. Kalau Pak Samudra terpilih lewat proses yang bersih dan mengedepankan prosesionalisme, jalan terus saja,” tutur Anung. (Martua/Adi Sutarwijono)

Berita terkait

Serba-serbi Hammersonic Festival 2024, Targetkan 20 Ribu Penonton per Hari

3 menit lalu

Serba-serbi Hammersonic Festival 2024, Targetkan 20 Ribu Penonton per Hari

Sebelum menonton Hammersonic Festival 2024 pada 4-5 Mei 2024, simak beberapa informasi terkait lokasi hingga tiketnya.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

4 menit lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Resmi Pensiun, Berikut Daftar Panjang Prestasinya di Bulu Tangkis Dunia

4 menit lalu

Kento Momota Resmi Pensiun, Berikut Daftar Panjang Prestasinya di Bulu Tangkis Dunia

Kento Momota memenangkan 16 medali emas ajang BWF World Tour serta empat medali emas BWF Superseries.

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

4 menit lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

Cibis Park: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

7 menit lalu

Cibis Park: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

Untuk menemani weekend, Anda bisa datang ke Cibis Park yang terletak di daerah Pasar Minggu. Ini lokasi, jam buka, dan harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

8 menit lalu

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

Caleg Partai NasDem, Alfian Bara, mengikuti sidang MK secara daring tidak bisa ke Jakarta karena Bandara ditutup akibat erupsi Gunung Ruang

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

8 menit lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

9 menit lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

12 menit lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

14 menit lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya