Beras Impor via Surabaya Untuk Pasok Wilayah Timur
Reporter
Editor
Senin, 19 Februari 2007 14:32 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah mengaku beras impor terbanyak masuk melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Salah satunya karena pagu beras untuk rakyat miskinnya yang tergolong besar, yakni di atas 26.000 ton per bulan."Selain itu juga untuk kebutuhan daerah Indonesia Timur seperti Denpasar dan Maluku. Seluruh divisi regional Bulog harus diisi kembali, paling tidak ada 26 divisi regional yang akan diisi kembali," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Ardiansyah Parman di Jakarta, Senin (19/2).Seperti diketahui, pemerintah melalui Surat Menteri Perdagangan Nomor 138/M-DAG/2/2007 yang ditandatangani pada 14 Februari 2007 mengumumkan keempatbelas pelabuhan sebagai pintu masuk beras impor. Dari tiga pelabuhan di pulau Jawa Timur yang dialokasikan menerima beras impor sebanyak 280.000 ton, 180.000 ton di antaranya masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Terkait upaya menekan lonjakan harga beras, dia memastikan operasi pasar hanya akan dilakukan hingga akhir bulan ini. Pasalnya, harga beras diyakini akan turun pada bulan depan. "Diharapkan Maret sudah panen, jadi jangan digelontor terus nanti harganya jatuh," tuturnya. Saat ini, operasi pasar digelar di berbagai tempat. Tidak hanya di pasar tradisional, tapi juga di pasar induk, kelurahan, ataupun disalurkan melalui koperasi milik departemen-departemen. Pengawasan operasi pasar di lapangan ini juga melibatkan aparat kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia. RR ARIYANI