TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Pertanian Anton Apriyanto mempersilakan petani melakukan aksi menentang impor beras. "Tetapi akan ada perlawanan rakyat miskin menuntut penurunan harga beras," kata dia kepada Tempo di kantornya, Jumat (16/1).Jaringan Petani-Nelayan Indonesia Rabu lalu mengancam akan melakukan aksi dengan mengikutsertakan 10.000 petani apabila pemerintah tidak menghentikan impor beras.Anton menambahkan, impor dilakukan karena stok nasional saat ini tidak cukup besar untuk menstabilkan harga. Persediaan di Bulog dan di masyarakat relatif terbatas."Ada tapi masih terbatas," katanya.Jika kondisi ini berlanjut, apabila terjadi bencana dan cuaca yang tidak direncanakan membuat pemerintah tidak bisa mengontrol harga. Anton melanjutkan, operasi pasar yang dilakukan saat ini akan dihentikan jika harga beras sesuai dengan yang diinginkan, termasuk pada saat panen raya. Yakni, sebesar Rp 4.300 per kilgram untuk jenis beras IR 64 kelas 3, yang dutamakan dikonsumsi untuk rakyat miskin.Anton mengakui, selain masalah cuaca dan bencana yang tidak dapat diprediksi, permasalahan pun terletak pada manajemen stok dan distribusi oleh Perum Bulog. Saat ini menurutnya Bulog masih belum menyerap produksi dalam negeri dengan optimal."Sedang dikaji mekanisme supaya lebih baik," katanya. Budi Saiful Haris