Pemerintah Impor Beras Lagi 500 Ribu Ton

Reporter

Editor

Rabu, 14 Februari 2007 02:38 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah memutuskan mengimpor beras lagi sebanyak 500 ribu ton. "Kami instruksikan impor ditambah lagi," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla usai memimpin rapat cadangan beras di Gedung Bulog kemarin.Impor tambahan itu akan masuk ke Indonesia pada Maret-April. Dananya, menurut Kalla, menggunakan pembiayaan perbankan dan tidak akan memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sedangkan mekanisme impor akan dipilih antara bussiness to bussiness atau government to government.Keputusan itu diambil dalam rapat pembahasan peta perberasan nasional yang dihadiri Menteri Perekonomian Boediono, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sugiharto. Menteri Pertanian Anton Apriyantono tidak hadir dalam rapat tersebut.Kalla menjelaskan, impor untuk memperkuat stok beras di Bulog, mengantisipasi cuaca buruk dan banjir, serta untuk operasi pasar dengan jumlah tidak terbatas. Operasi pasar tak terbatas itu diperlukan karena di beberapa tempat melonjak hingga Rp 5.000 dan harus diturunkan menjadi Rp 4.000 per kilogram. "Demi kesejahteraan masyarakat, tidak boleh ada gejolak harga (beras) yang berlebihan," ujarnya.Kalla menambahkan, tingginya impor beras tahun ini merupakan fenomena siklus lima tahunan. Data beras nasional dari tahun ke tahun menunjukkan impor beras tinggi setiap lima tahun, mengikuti siklus cuaca buruk dan banjir setiap lima tahun.Menurut Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Widjanarko Puspoyo, tambahan impor beras akan ditujukan terutama di Jakarta dan Surabaya. "Kami akan memenuhi kebutuhan operasi pasar yang diperlukan dengan beras kualitas bagus," kata Widjanarko.Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengatakan, keputusan impor tersebut merupakan kebijakan darurat. "Ini sangat kondisional," ujarnya yang ketika dihubungi Tempo sedang berada di Palembang.Kebijakan ini diambil, kata Anton, karena harga beras ditingkat konsumen sudah di atas normal. Padahal, pemerintah menginginkan harga beras Rp 4.000-Rp 5.000 per kilogram.Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Siswono Yudo Husodo menyatakan, keputusan impor beras menjelang musim panen merupakan bukti ketidakjelasan kebijakan pemerintah tentang perberasan.Bulog juga gagal membeli beras petani pada saat musim panen tahun lalu. "Bulog hanya membeli kurang dari satu juta ton beras, " katanya.Akibatnya, saat musim paceklik Bulog menjerit kekurangan beras. Pembelian beras yang sedikit oleh Bulog, menurut dia, mengakibatkan sepanjang tahun lalu sampai sekarang masih banyak beras yang berada di tangan pedagang. “Sehingga kenaikan harga beras saat ini bisa saja terjadi karena ulah spekulan.”Menurut Siswono, agar kejadian ini tidak terulang maka tahun ini Bulog harus mampu membeli beras petani sebanyak 2,5 juta ton. Dengan stok yang cukup, spekulan tidak akan bisa bermain.Masduki, pedagang beras asal Karawang, Jawa Barat mengungkapkan kenaikan harga beras saat ini terjadi sebagai efek banjir di sejumlah daerah. "Pasokan terganggu, " kata dia. Tapi dia mengakui tidak ada kelangkaan beras. Karena pasokan terganggu harga beras melonjak menjadi Rp 5.100 per kilogram.OKTAMANDJAYA WIGUNA | EWO RASWA | RR ARIYANI

Berita terkait

Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

26 Februari 2024

Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

Kutu beras biasa ditemukan pada tanaman di ladang sebelum panen, namun biasanya baru terlihat beberapa waktu kemudian, setelah pengolahan.

Baca Selengkapnya

Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

13 Oktober 2023

Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

Slamet Budijanto mengatakan informasi beras plastik yang beredar di masyarakat dan menjadi perbincangan banyak orang adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

30 September 2020

Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

Polres Cianjur, Jawa Barat, kembali mendapat laporan terkait biji plastik yang ditemukan dalam karung beras bantuan Kementerian Sosial

Baca Selengkapnya

Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

23 September 2020

Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

Bulog menjamin beras bansos tak mengandung plastik.

Baca Selengkapnya

Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

21 Juni 2019

Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, jutaan ton beras yang tersimpan di gudang Bulog tinggal menunggu waktu untuk membusuk.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

2 Maret 2018

Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta distribusi bantuan beras sejahtera (rastra) pada Maret 2018 dilakukan di awal bulan.

Baca Selengkapnya

Mendag Jamin Bulog Tetap Serap Gabah dari Petani

27 Februari 2018

Mendag Jamin Bulog Tetap Serap Gabah dari Petani

Menteri Perdagangan mengatakan Bulog pasti menyerap gabah petani.

Baca Selengkapnya

Bulog Diminta Serap Gabah dan Beras Petani Saat Panen Raya

15 Januari 2018

Bulog Diminta Serap Gabah dan Beras Petani Saat Panen Raya

Pemerintah meminta Bulog menyerap beras dan gabah petani pada panen raya.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melambung Tinggi, Mendag Gelar Rapat Mendadak

11 Januari 2018

Harga Beras Melambung Tinggi, Mendag Gelar Rapat Mendadak

Kemendag memanggil Aprindo dan distributor untuk membahas kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya