Indonesia dan Australia Implementasikan Tiga Proyek Percontohan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 25 Mei 2017 13:57 WIB

Dela Dewi, Fesyen stylist asal Indonesia. Aura.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga dari sembilan early outcomes perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) siap diimplementasikan.


Wakil Ketua Perunding Indonesia untuk IA-CEPA Ni Made Ayu Marthini mengungkapkan ada sembilan early outcomes yang akan dibahas dalam putaran ke-7 perundingan antara Indonesia dan Australia. Namun, dari keseluruhan, ada kerja sama yang siap diimplementasikan tanpa harus menunggu ratifikasi perjanjian.


Ketiga early outcomes tersebut, sambungnya, antara lain kerja sama di bidang standar obat dan makanan, produk herbal, dan pemetaan standar. Adapun untuk bidang dan fesyen telah dimulai sejak awal 2017.


“Early outcomes merupakan salah satu ciri khas dari IA-CEPA yang tidak dimiliki CEPA lainnya. Keputusan ini dapat diimplementasikan langsung tanpa harus menunggu selesainya perundingan lain di dalam perjanjian ini," ungkap Made dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu, 24 Mei 2017, malam.


Sembilan early outcomes yang dibahas oleh Indonesia dan Australia antara lain kerja sama dibidang pertukaran tenaga terampil, kemitraan bidang ketahan pangan di sektor daging dan sapi, jasa keuangan, rekomendasi grup bisnis, vokasional, fesyen dan desain perhiasan, inovasi makanan, standar obat dan makanan, produk herbal, dan pemetaan standar.


Advertising
Advertising

Perundingan putaran ke-7 akan berlangsung di Jakarta pada 22—26 Mei 2017. Isu utama yang akan dibahas antara lain ketentuan asal barang, prosedur kepabeanan, fasilitasi perdagangan, perdagangan jasa, investasi, perdagangan elektronik, persaingan usaha, dan ketentuan kerangka kelembagaan.


Hari ini, Kamis, 25 Mei 2017, dijadwalkan akan berlangsung sesi konsultasi resmi dengan para anggota Indonesia-Australia Business Partnership Group (IA-BPG).


Pimpinan Delegasi Indonesia untuk IA-CEPA Deddy Saleh mengatakan kedua negara akan mengintensifkan pertemuan untuk mempercepat perundingan. Hal itu dilakukan baik secara langsung maupun melalui komunikasi korespondensi.


“Kedua negara harus berupaya mencari jalan tengah yang berprinsip saling menguntungkan,” kata Deddy.


Dia menambahkan proses perundingan harus dipercepat mengingat tenggat waktu yang diberikan oleh kedua kepala negara semakin dekat. Perundingan IA-CEPA ditargetkan selesai pada 2017.


Seperti diketahui, peluncuran perundingan tersebut dilakukan pada 2 November 2010. Proses sempat terhenti pada 2011—2015 sehingga dilakukan reaktivasi pada Maret 2016.


BISNIS.COM

Berita terkait

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

30 hari lalu

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

30 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Hadiri Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

27 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

Bertemu Duta Besar RI untuk Thailand, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia - Thailand

Baca Selengkapnya

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

10 Maret 2023

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

Indonesia dan Inggris telah memiliki forum Joint Economic and Trade Committee (JETCO)

Baca Selengkapnya

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

22 Desember 2022

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

Jokowi menyebut dalam pertemuan hari ini, dirinya telah menandatangani tiga MoU atau nota kesepahaman tentang kerja sama.

Baca Selengkapnya

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

6 Juni 2022

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

Kunjungan Anthony Albanese ke Indonesia menjadi pertemuan bilateral pertama bagi pemerintahan Australia yang baru.

Baca Selengkapnya

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

24 November 2021

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan vaksin Prancis ke Indonesia yang jumlah totalnya akan mencapai 4,8 juta dosis.

Baca Selengkapnya

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

11 Agustus 2021

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

Kementerian Luar Negeri menegaskan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Nigeria telah berjalan baik.

Baca Selengkapnya

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

29 Juli 2021

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

Perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca meraup pendapatan US$ 1,2 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 sepanjang semester pertama 2021.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

22 Juni 2021

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

Peningkatan kerja sama tersebut antara lain meliputi permintaan bantuan tenaga ahli Singapura untuk pengembangan Innovation Center dan Talent Hub Kemnaker.

Baca Selengkapnya