Menakertrans: Buruh dan PT Doson Harus Kompromi

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 10:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwa Wea meminta PT Doson dan buruhnya untuk bertemu, dan mencari jalan keluar atas perselisihan industrial yang terjadi antar keduanya. Langkah itu harus ditempuh agar masalah tidak berlarut-larut. Jika kedua belah pihak bersikukuh pada pendirian masing-masing, kata Jacob usai membuka seminar "Studi Uji Kebutuhan Ekonomi dalam Menghadapi Perdagangan Bebas" di Jakarta, Selasa (14/1), keduanya akan semakin rugi dan tak kunjung ada solusi. Karena itu, harus ada kompromi antara mereka. Seperti diketahui, PT Doson memutuskan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 7 ribu karyawannya. Perusahaan pemegang lisensi sepatu Nike di Indonesia itu menginginkan pembayaran pesangon satu kali Peraturan Menakertrans No.150/2000. Padahal, Menakertrans telah memveto keputusan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat (P4P), sehingga perusahaan diwajibkan membayar dua kali Permenakertrans No.150/2000. Kendati demikian, Jacob menawarkan alternatif lain untuk kompromi, yaitu satu setengah kali. Pesangon bagi pekerja yang di PHK bisa disesuaikan dengan kemampuan perusahaan, bila sudah dibicarakan dan disetujui kedua belah pihak. Namun, hingga kini, belum ada kesepakatan antara PT Doson dan karyawannya, meskipun perundingan telah dilakukan beberapa kali. bahkan, para pekerja terus melakukan aksi unjuk rasa. Sebelumnya, Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia Djimanto menduga ada orang atau organisasi tertentu yang menggerakkkan para buruh. Ini, katanya, dibuktikan dengan laporan intelijen polisi. Disebutkan bahwa tak sedikit massa yang mengikuti aksi itu sering pula mengikuti aksi buruh serupa di tempat lain. Karena itu, Djimanto memperkirakan, peserta unjuk rasa adalah massa bayaran. Itu bukan murni buruh PT Doson, katanya kepada Tempo News Room. Jacob berjanji akan segera mempertemukan pengusaha dan pekerja PT Doson. Kami akan mengundang mereka di sini, kata jacob. Dengan pertemuan itu, ia berharap akan ada titik temu sebagai jalan keluar. Sementara menunggu pertemuan, Jacob meminta para karyawan untuk bekerja seperti biasa, menyelesaikan sisa order sepatu yang belum tuntas. Ini penting, karena dana penjualan sepatu itu yang akan digunakan untuk biaya pesangon. Menurut catatan Djimanto, terakhir masih ada order 230 ribu pasang sepatu. Hanya 30 ribu pasang yang sudah terselesaikan, sedangkan 200 ribu pasang lainnya belum digarap karena buruh melakukan aksi mogok kerja. Pengusaha khawatir, bahan sepatu yang telah lama didiamkan itu akan rusak karena pengaruh udara lembab. Selain itu, model sepatu yang diorder sifatnya musiman. Sehingga bila sudah tidak mode lagi, tidak akan laku dijual. Karena itu, ia berharap, para pekerja yang mogok bersedia bekerja kembali menyelesaikan order. Mereka berjanji, dana hasil penjualan itu seluruhnya akan digunakan untuk biaya pesangon. Saat ini, PT Doson telah menghabiskan Rp 20 miliar untuk memberi pesangon lebih dari 1500 pekerja. Retno Sulistyowati --- Tempo News Room

Berita terkait

Penyebab Senyum Anda Tak Lagi Menawan Seiring Usia

4 menit lalu

Penyebab Senyum Anda Tak Lagi Menawan Seiring Usia

Usia bertambah dan masalah di mulut pun semakin banyak, membuat senyum tak lagi menarik. Berikut penyebab senyum kehilangan pesonanya seiring usia.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Paripurnakan Branding X.com, Sebagian Pengguna Pilih Tetap Sebut Twitter

6 menit lalu

Elon Musk Paripurnakan Branding X.com, Sebagian Pengguna Pilih Tetap Sebut Twitter

Langkah final dilakukan Elon Musk dengan mengarahkan semua pengguna Twitter.com ke domain baru, X.com, per Jumat lalu, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

6 menit lalu

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

Peneliti Imparsial mengkritik wacana revisi UU Polri terkait usia pensiun.

Baca Selengkapnya

Video Call dengan Sandara Park, Nagita Slavina Diminta Boyong 2NE1 ke Andara

7 menit lalu

Video Call dengan Sandara Park, Nagita Slavina Diminta Boyong 2NE1 ke Andara

Nagita Slavina mengaku telah mengidolakan 2NE1 sejak kuliah. Dia sangat antusias ketika berbicara dengan Sandara Park melalui panggilan video.

Baca Selengkapnya

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

8 menit lalu

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat

Baca Selengkapnya

Konservasi Indonesia Luncurkan Pembangunan BIRU, Apa Itu?

18 menit lalu

Konservasi Indonesia Luncurkan Pembangunan BIRU, Apa Itu?

Konservasi Indonesia mengatakan BIRU menjadi wujud awal dari kolaborsi multi pihak yang dapat menghubungkan konsumen dengan upaya konservasi melalui pendanaan yang inovatif.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Turunan Kecemasan dan Stres pada Lansia

20 menit lalu

Diet Mediterania Bantu Turunan Kecemasan dan Stres pada Lansia

Studi menyebutkan diet mediterania tidak hanya promosikan kesehatan fisik, namun juga turunkan kecemasan pada lansia.

Baca Selengkapnya

Pemberontak Myanmar Rebut Wilayah Rakhine yang Dihuni Etnis Rohingya

20 menit lalu

Pemberontak Myanmar Rebut Wilayah Rakhine yang Dihuni Etnis Rohingya

Pemberontak Arakan Army menguasai wilayah Rakhine yang banyak dihuni warga Rohingya di Myanmar. Mereka membantah menargetkan Rohingya.

Baca Selengkapnya

Ikhtiar Menjaga Air

22 menit lalu

Ikhtiar Menjaga Air

Sejumlah komunitas terus berikhtiar menyelamatkan sungai dari pencemaran hingga merawat mata air. Bagaimana kisah mereka?

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Vietnam Perkuat Kerjasama Teknologi Pertanian Lahan Rawa

22 menit lalu

Indonesia dan Vietnam Perkuat Kerjasama Teknologi Pertanian Lahan Rawa

Pertemuan ini bertujuan memperkuat kerjasama di sektor pertanian antara Indonesia dan Vietnam, terutama dalam pengembangan teknologi lahan rawa.

Baca Selengkapnya