Antisipasi Libur Akhir Tahun, Citilink Tambah 37.080 Kursi  

Reporter

Selasa, 20 Desember 2016 23:04 WIB

Pesawat Citilink saat melakukan tinggal landas dalam penerbangan perdana, di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur (10/1). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai berbiaya murah, Citilink Indonesia, berencana menambah sedikitnya 37.080 kursi ekstra guna mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang selama libur Natal dan Tahun Baru 2017.

President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan penerbangan ekstra untuk Natal dan Tahun Baru 2017 Citilink mulai berlaku 23 Desember hingga 8 Januari 2017 mendatang.

“Sedikitnya 37.080 kursi ekstra akan terbagi dalam 206 penerbangan ekstra kami. Jumlah kursi tambahan tersebut meningkat 24 persen jika dibandingkan dengan libur Natal dan Tahun Baru 2016,” katanya di Jakarta, Selasa, 20 Desember 2016.

Albert menjelaskan, rute-rute penerbangan yang akan ditambah jumlah penerbangannya, antara lain rute Jakarta-Medan (pergi-pulang/PP) dengan frekuensi terbang delapan kali per hari dari sebelumnya enam kali per hari.

Kemudian, rute Jakarta-Yogyakarta PP dengan frekuensi terbang enam kali per hari dari sebelumnya lima kali per hari. Lalu, rute Jakarta-Solo empat kali per hari dari sebelumnya tiga kali per hari.

Berikutnya, rute Jakarta-Denpasar dengan frekuensi delapan kali per hari dari sebelumnya tujuh kali per hari. Terakhir, rute Makassar-Manado dua kali per hari dari sebelumnya satu kali per hari.

“Dengan adanya extra flight itu, Citilink sedikitnya akan terbang 252 penerbangan dalam sehari,” ujar Albert yang juga sempat menjabat Direktur Keuangan Citilink Indonesia.

Ramp check

Pada saat bersamaan, Albert memastikan armada Citilink dalam kondisi prima melalui sejumlah pemeriksaan dan perawatan berkala meskipun jadwal penerbangan saat libur Natal dan Tahun Baru 2017 cukup padat.

Rencananya, Citilink akan mengerahkan seluruh armada 44 pesawat Airbus A320 selama libur Natal dan Tahun Baru 2017. Adapun jumlah armada itu sudah termasuk tiga pesawat baru yang datang pada Desember 2016.

Albert menambahkan, kursi ekstra pesawat juga didasari dari data Kementerian Perhubungan yang menyebutkan angkutan udara menjadi moda transportasi yang paling banyak dipilih masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru 2017.

Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah penumpang angkutan udara selama libur Natal dan Tahun Baru mencapai 7,11 juta orang atau 40 persen dari total jumlah penumpang yang menggunakan angkutan umum.

Jumlah penumpang transportasi udara tersebut juga meningkat 9 persen dibandingkan dengan libur Natal dan Tahun Baru 2016, yakni 6,5 juta orang.

BISNIS.COM

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

3 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

8 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

9 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

13 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

14 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

14 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

17 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

20 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

26 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

26 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya