Risiko Geopolitik Kawasan Jadi Sentimen Negatif IHSG

Reporter

Selasa, 20 Desember 2016 07:54 WIB

IHSG. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi pasar saham global yang dibayangi meningkatnya risiko geopolitik kawasan akan mempengaruhi perdagangan hari ini. Analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif rawan koreksi lanjutan.

"IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.140 dan resisten di 5.210 cenderung melemah," ujar David Sutyanto dalam pesan tertulisnya, Selasa, 20 Desember 2016.

Harga komoditas logam yang cenderung koreksi menjelang akhir tahun juga turut menekan pergerakan harga saham berbasiskan komoditas tambang.

Indeks Wall Street di Amerika Serikat tadi malam bergerak fluktuatif dibayangi meningkatnya risiko geopolitik di sejumlah kawasan. Meski demikian, Indeks DJIA dan S&P akhirnya berhasil tutup di teritori positif masing-masing menguat terbatas 0,2 persen di 19.883,06 dan 2.262,53.

Adapun harga minyak mentah tadi malam menguat 0,5 persen di US$ 52,14 per barel. Di London, harga logam umumnya terkoreksi, seperti harga nikel koreksi 2,7 persen di US$ 10.890 per ton. Sedangkan harga emas dan obligasi naik. Harga emas tadi malam di AS naik 0,3 persen di US$ 1.140,40 per t.oz.

Menurut David, meningkatnya ketegangan gepolitik di sejumlah kawasan memicu pemodal memburu aset ‘save haven’. "Hal ini merujuk pada terbunuhnya Dubes Rusia di Turki setelah ditembak seseorang yang diduga teroris," kata dia.

Ia menambahkan, di Berlin, Jerman ada insiden Truk menabrakkan diri ke pasar yang menjual asesoris Natal. Kasus-kasus yang sarat dengan serangan teroris menjelang Natal ini menambah ketidakpastian keamanan global.

Pada perdagangan saham domestik, asing kemarin kembali didominasi aksi jual di tengah meningkatnya risiko keluarnya modal asing atau capital outflow. Penjualan bersih pemodal asing kembali berlanjut pada perdagangan kemarin, hingga mencapai Rp 422,34 miliar, di tengah tipisnya nilai transaksi, hanya mencapai Rp 4 triliun di Pasar Reguler.

IHSG akhirnya ditutup di bawah 5.200 yakni di 5.191,912 atau koreksi 39,74 poin (0,76 persen). Saham tambang, properti, konsumsi, dan manufaktur menjadi motor penurunan IHSG.

Menurut David, pelaku pasar juga kehilangan insentif positif menyusul meningkatnya risiko pasar terutama berasal dari faktor eksternal terkait meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Laut China Selatan. Ini setelah akhir pekan lalu kapal perang China mengepung ‘drone’ bawah laut milik AS yang melakukan survei kelautan.

DESTRIANITA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

10 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

10 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

16 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya