Begini Cara Penolak Pabrik Semen Agar Tak Dibubarkan Polisi  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Senin, 19 Desember 2016 15:44 WIB

Ratusan warga Kendeng, menggeruduk kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang untuk meminta Ganjar Pranowo menghentikan kegiatan di pabrik Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah, 9 Desember 2016. Tuntutan tersebut dilakukan dengan menggelar long March dari Kendeng hingga Semarang. Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Para penolak pendirian pabrik PT Semen Indonesia di Rembang menggelar unjuk rasa di depan kantor Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Senin, 19 Desember 2016. Mereka berencana menginap di sana.

Dalam aksi kali ini warga mendirikan tenda perjuangan di depan pintu gerbang kantor Gubernur Provinsi Jawa Tengah. “Kami akan menginap di Semarang sampai aspirasi kami dipenuhi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” kata Joko Prianto, petani sekaligus aktivis Jaringan Masyarakat Pegunungan Kendeng (JMPPK) Rembang, Senin, 19 Desember.

Tokoh sedulur sikep dari Pati, Gunretno, menyatakan peserta aksi kali ini mencapai seribuan orang. Dalam pantauan Tempo, aksi ini diikuti berbagai kalangan. Tak hanya para remaja, ada juga para orang tua baik laki-laki maupun perempuan. Mereka datang ke Semarang dengan naik kendaraan truk. Beberapa aktivis dan para mahasiswa dari Semarang juga ikut bergabung.

Berbagai atribut aksi mereka bawa, seperti bendera merah putih, caping, dan berbagai poster berisi tuntutan. Di antaranya berbunyi: “Cabut izin, tutup pabrik semen”, “Kawal Kendeng”, “Indonesia negara hukum”, dan “Rembang melawan, Rembang menang, tolak pabrik semen”.

Baca:
Dari Kajian HRW, Ahok Kemungkinan Besar Divonis Bersalah
Alfamart Bantah Donasi Konsumen Jadi Dana Kampanye Politik
Wakil Kepala Staf TNI AL Meninggal
Polisi Gali Hubungan Ahmad Dhani dan Sri Bintang

Gunretno mengetahui adanya aturan yang mengharuskan unjuk rasa harus bubar pada pukul 18.00 WIB. Mereka akan mentaati aturan itu sehingga unjuk rasa tak bisa dilakukan 24 jam. Untuk itulah, pada pukul 18.00 WIB warga tak menggelar orasi maupun menenteng poster.

Namun mereka akan tetap berada di sekitar kantor gubernur. Gunretno menyatakan warga akan menyebar di beberapa tempat untuk menginap. “Ada yang di bawah pohon, ada yang di masjid, ada yang di gereja, ada yang di pinggir jalan, dan lain-lain. Pokoknya tempat di sekitar gubernuran,” kata Gunretno. Dengan begitu, aparat kepolisian tak punya alasan untuk mengusir pengunjuk rasa.

Gunretno menegaskan seribuan warga ini tak akan pulang ke daerah asalnya sampai Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mau mencabut izin dan menghentikan pabrik semen di Rembang.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah merespons aksi warga ini. Gunretno menyatakan pengunjuk rasa akan ditemui Ganjar Pranowo pada Selasa, 20 Desember 2016, pukul 07.00 WIB. “Yang penting bukan ketemunya, tapi pabrik semen di Rembang dihentikan,” kata Gunretno.

Izin pendirian pabrik semen di Rembang sudah digugat. Setelah kalah di tingkat pertama dan banding, warga Rembang justru menang di tingkat peninjauan kembali (PK) di Mahkamah Agung (MA). Hakim MA mengabulkan gugatan warga dengan salah satu alasannya ada kelompok warga yang menolak pendirian pabrik tersebut. Namun pabrik semen itu tetap saja beroperasi.

ROFIUDDIN

Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

2 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

3 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

3 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

4 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

8 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

8 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

8 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

8 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya