The Fed Naikkan FFR, BI Akan Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen

Reporter

Kamis, 15 Desember 2016 08:56 WIB

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, mengatakan sentimen positif dari bank sentral AS (The Fed) yang mempertahankan suku bunga, serta langkah Bank Indonesia yang memangkas suku bunga tergerus oleh sentimen harga minyak mentah dunia. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan 7 days repo rate (7DRR), sebagai keputusan dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dilakukan selama dua hari ini, 14-15 Desember. Hasil rapat itu akan diumumkan kepada publik sore nanti.

Keputusan BI terkait 7DRR akan sangat dipengaruhi oleh hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), tadi malam, yang memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) sebesar 0,25 basis poin ke rentang 0,5-0,75 persen.

"Kenaikan Fed Funds Rate yang lebih agresif bisa meminta kenaikan 7DRR BI lebih dini, terutama jika inflasi domestik melebihi ekspektasi," ujar Analis Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 15 Desember 2016.

Namun, Rangga memperkirakan dalam RDG BI hari ini suku bunga 7DRR akan tetap dipertahankan di level 4,75 persen. "Ini sejalan dengan prioritas stabilitas rupiah yang diutamakan dari dukungan ke pertumbuhan," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ekonom dari Bank Permata, Josua Pardede yang memprediksi BI akan tetap menahan suku bunga 7DRR pada RDG hari ini. Dia mengatakan tekanan pada rupiah cenderung mereda dan pasar keuangan serta arus modal yang masuk memang cenderung positif dalam beberapa waktu terakhir.

"Tingkat suku bunga acuan saat ini masih konsisten dengan tujuan BI u menjangkar inflasi pada tahun depan yang diperkirakan meningkat karena kenaikan harga yang diatur pemerintah," katanya.

Selain itu, menurut Josua ketidakpastian kebijakan ekonomi AS juga masih akan berlangsung hingga presiden terpilih Donald Trump dilantik dan memulai pemerintahannya pada awal tahun depan. "Dengan demikian, ruang pelonggaran kebijakan moneter cenderung terbatas dalam jangka pendek ini."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya