Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI) melakukan mogok kerja di depan depot Pertamina Plumpang, Jakarta, 1 November 2016. TEMPO/ISTIMEWA
TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan sopir truk tangki BBM PT Pertamina Patra Niaga Depo Plumpang, Jakarta Utara, mogok kerja. Ketua Umum Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia Ilhamsyah mengatakan pihaknya meminta perusahaan menaati hasil nota pemeriksaan dari Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Jakarta Utara Nomor 4750/-1.838 Tanggal 26 September 2016.
Ilham berujar, Federasi Buruh meminta PT Pertamina Patra Niaga cukup memenuhi empat dari 20 poin hasil pemeriksaan. "Pertama, jadikan awak mobil tangki ini jadi karyawan tetap. Sebab, kami telah bekerja bertahun-tahun," katanya di Plumpang, Jakarta, Selasa, 1 November 2016.
Selain itu, selama ini mereka bekerja selama delapan jam lebih. Namun, perusahaan tidak membayar uang lembur. "Sesuai nota pemeriksaan, uang lembur wajib dibayarkan," katanya.
Para buruh juga menuntut rekan-rekannya yang sudah diputus hubungan kerja (PHK) dipekerjakan kembali. Selain itu, mereka meminta diberikan jaminan perlindungan berupa check-up kesehatan tiap bulan dan ekstra fooding. "Karena ini pekerjaan yang berbahaya," ujarnya.
Meski diikuti ratusan peserta, berdasarkan pantauan Tempo masih ada beberapa mobil tangki Pertamina yang beroperasi. Menurut Ilham, perusahaan mempekerjakan orang baru. "Mereka itu cabutan yang biasa bawa bus. Belum tentu bisa bawa tangki," katanya.