Kementan Pakai Cara Ini untuk Tekan Harga Daging  

Reporter

Selasa, 25 Oktober 2016 15:03 WIB

Pekerja memberi makan sapi di lokasi pemotongan hewan di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, 28 Agustus 2015. Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, kurangnya populasi sapi membuat pemerintah berencana mendatangkan sapi indukan dari luar negeri. Agar dapat memenuhi kebutuhan sapi nasional yang hingga kini angka polulasinya terus menurun. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian mengambil sejumlah langkah terkait dengan stabilisasi harga daging. Kebijakan yang diambil Kementerian itu dalam dua bentuk, yaitu kebijakan jangka pendek dan kebijakan jangka panjang.

"Kebijakan ini bukan kebijakan panik, tapi sudah disusun dengan tahapan jelas, sistematis, dan terukur," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Ketut Diarmita dalam siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 25 Oktober 2016.

Ketut menuturkan kebijakan jangka pendek yang dia maksud meliputi kebijakan operasi pasar dan pembukaan impor dari negara lain. Kebijakan operasi pasar dan impor daging beku sudah dilakukan sejak Ramadan 2016 sampai saat ini, yang tersebar di 20 pasar tradisional DKI Jakarta dan Toko Tani Indonesia (TTI).

Sedangkan untuk kebijakan jangka panjang, Ketut menjelaskan, pemerintah telah menyusun dua kebijakan yang hasilnya dirasa baru dirasakan 3-4 tahun mendatang. Kebijakan itu adalah adanya rasio wajib 5:1 untuk impor sapi bakalan.

Rasio wajib 5:1 dimaksudkan agar importir yang memasukkan sapi bakalan diwajibkan menyertakan pula sapi indukan, dengan rasio lima ekor sapi bakalan berbanding dengan satu ekor sapi indukan. Kebijakan ini sudah disinergikan dengan kebijakan Kementerian Perdagangan.

Kebijakan jangka panjang yang kedua adalah upaya khusus sapi indukan wajib bunting atau UPSUS SIWAB. Terkait dengan langkah ini, Ketut menambahkan, kebijakan tersebut dilakukan melalui inseminasi buatan. Sampai awal Oktober, telah lahir 1,4 juta ekor anak sapi, dan tahun depan targetnya adalah tiga juta ekor.

Ketut berharap, dengan kebijakan-kebijakan di atas, populasi sapi diharapkan secara bertahap mengalami peningkatan serta mengurangi impor sapi dan daging sapi. "Sehingga target Presiden swasembada daging sapi pada 2026 dapat tercapai," ujar Ketut.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

22 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

1 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

3 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

4 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

10 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

10 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

11 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

11 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

15 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya