Bank Dunia: Pertumbuhan Cina Terus Melamban

Rabu, 5 Oktober 2016 13:41 WIB

Para pencari kerja antre di bursa kerja yang berlangsung di Shanghai, Cina (7/2). Pemerintah Cina menyatakan pertumbuhan ekonomi kwartal terakhir 2008 adalah 6,8 persen. Foto: AP

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia memperkirakan Cina akan terus melakukan transisi ke pertumbuhan yang lebih lamban dan berlangsung secara berkelanjutan. “Yakni dari 6,7 persen pada tahun ini, 6,5 persen tahun 2017, dan 6,3 persen di 2018,” ujar Wakil Presiden Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik Victoria Kwakwa, mengutip laporan World Bank tentang perkembangan ekonomi Asia Timur dan Pasifik, dalam pesan tertulisnya, Rabu, 5 Oktober 2016.

Sedangkan untuk wilayah lain di kawasan Asia Timur dan Pasifik, pertumbuhan diproyeksikan akan stabil pada 4,8 persen tahun ini, 5 persen tahun 2017, dan 5,1 persen di 2018. Secara keseluruhan, Asia Timur diperkirakan tumbuh sebesar 5,8 persen tahun ini, dan turun menjadi 5,7 persen pada 2017-2018.

Menurut Kwakwa, proyeksi untuk kawasan berkembang Asia Timur dan Pasifik tetap positif. Adanya pelemahan pertumbuhan global dan permintaan eksternal, kata dia, bisa diimbangi oleh konsumsi domestik dan investasi yang kuat. "Tantangan jangka panjang adalah meneruskan pertumbuhan dan membuatnya menjadi inklusif.”

Baca juga: BI Segera Terapkan Mesin Deposito Uang Koin

Hal itu bisa dilakukan dengan mengurangi kesenjangan penghasilan dan akses layanan umum, terutama Cina, dan memperbaiki infrastruktur seluruh kawasan. Selain itu, yang bisa dilakukan adalah mengurangi malnutrisi anak dan mempertajam potensi teknologi untuk menumbuhkan inklusi finansial.

Bank Dunia juga memperkirakan pertumbuhan di negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik masih akan tetap bertahan untuk jangka waktu tiga tahun ke depan. Namun kawasan ini masih menghadapi berbagai risiko besar, dan beberapa negara perlu mengambil langkah untuk mengurangi kerentanan finansial serta fiskal.

Dalam jangka panjang, mengutip laporan Bank Dunia yang baru dirilis, Kwakwa menyarankan agar negara-negara mengatasi rintangan terhadap pertumbuhan inklusif yang berkesinambungan. "Yaitu dengan memenuhi kesenjangan infrastruktur, mengurangi malnutrisi, dan memperkuat inklusi keuangan," tuturnya.

Simak: Sembilan Wanita Muslim Terkaya di Dunia

Bank Dunia melakukan analisis yang komprehensif terkait dengan proyeksi Asia dan Pasifik dengan latar belakang keadaan dunia yang menantang, termasuk pertumbuhan yang melemah di dunia maju. Laporan ini memperkirakan permintaan domestik akan tetap kuat di hampir seluruh kawasan. Adapun harga komoditas yang terus menurun akan menguntungkan importir komoditas dan menjaga inflasi tetap rendah di hampir seluruh kawasan.

Di Cina, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan akan melemah seiring dengan perekonomiannya yang terus menguji ke sektor konsumsi, pelayanan dan aktivitas dengan nilai tambah yang tinggi, dan kelebihan kapasitas industri yang dikurangi. Namun pasar tenaga kerja yang lebih ketat akan terus mendukung pertumbuhan pendapatan dan konsumsi rumah tangga.

DESTRIANITA

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

10 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

6 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya