3 Konglomerat Terkaya di Indonesia Adalah Pengusaha Rokok  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Senin, 22 Agustus 2016 07:16 WIB

TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga konglomerat superkaya Indonesia ternyata memiliki bisnis rokok dengan kekayaan mencapai US$ 20,9 miliar, setara dengan Rp 273,79 triliun (kurs Rp 13.100 per dolar Amerika). Siapa saja ketiga taipan itu?

Seperti dilansir majalah Forbes, tiga orang terkaya di Indonesia memiliki lini bisnis utama sebagai pengusaha rokok. Pengusaha paling kaya adalah kakak beradik Hartono, yakni Robert Budi dan Michael Bambang Hartono, dengan kekayaan per Agustus 2016 US$ 15,4 miliar. Kekayaan mereka meningkat Rp 5,2 triliun sejak November 2013.

Keluarga Hartono adalah pemilik Grup Djarum. Ayah kedua kakak beradik itu awalnya mengakuisisi perusahaan rokok kecil bernama Djarum Gramophon pada 1951. Kini, keluarga Hartono tidak hanya berbisnis rokok. Taipan ini merambah ke berbagai sektor, termasuk menggenggam saham di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Baca: Wacana Rokok Rp 50 Ribu, Soekarwo: Mending Nutup Pabrik

Selanjutnya, pengusaha terkaya ketiga di Indonesia, atau konglomerat kedua versi majalah Forbes, adalah Susilo Wonowidjojo. Dia adalah pemilik perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan kekayaan US$ 5,5 miliar.

Kekayaan Susilo Wonowidjojo meningkat Rp 2,6 triliun dari US$ 5,3 miliar pada November 2013. Kapitalisasi pasar saham GGRM miliknya mencapai Rp 130,88 triliun per akhir pekan lalu.

Dia adalah anak ketiga dari Surya Wonowidjojo sebagai pendiri Gudang Garam, perusahaan rokok kretek di Kediri, Jawa Timur. Dia menggantikan sang kakak, Rahman Halim, yang meninggal pada 27 Juli 2008, untuk memimpin perusahaan warisan keluarga.

Baca: Jika Rokok Rp 50 Ribu, Gudang Garam: Industri Berantakan

Pada paruh pertama tahun ini, penjualan rokok Gudang Garam turun 1,8 persen menjadi 37,7 miliar batang dari sebelumnya 38,4 miliar. Penjualan rokok emiten bersandi saham GGRM itu turun lebih tinggi daripada rerata industri 0,5 persen sebesar 142 miliar batang pada semester I tahun 2016.

Volume penjualan sigaret kretek mesin (SKM) full flavor, yang merupakan 77 persen dari total volume penjualan perseroan, turun 2,4 persen menjadi 28,9 miliar batang.

Pada kategori SKM rendah tar dan nikotin (SKM LTN), volume penjualan juga terkoreksi 1,6 persen menjadi 4,6 miliar batang. Sedangkan volume penjualan sigaret kretek tangan (SKT) justru naik 1,9 persen menjadi 4,6 miliar batang.

Baca: Setuju Harga Rokok Jadi Rp 50 Ribu, YLKI: Ini Manfaatnya

Kendati volume penjualan terkoreksi, margin laba bruto justru meningkat dari 20,7 persen menjadi 21,7 persen. Padahal, biaya pita cukai, pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak rokok yang berkontribusi 73 persen dari total beban pokok penjualan meningkat 12 persen menjadi Rp 21 triliun dibandingkan dengan 71 persen pada 2015.

Pada saat bersamaan, biaya bahan baku yang digunakan, yang termasuk dalam biaya pokok penjualan, naik 6,4 persen menjadi Rp 6,7 triliun.

Perseroan mengklaim margin laba usaha berhasil dipertahankan pada level 12 persen. Beban bunga yang lebih rendah, seiring dengan penurunan suku bunga pinjaman secara bertahap, mampu mempertahankan jumlah penghasilan komprehensif.

Selama semester I tahun 2016, Gudang Garam memperoleh pendapatan usaha Rp 37 triliun. Perolehan itu meningkat 11,2 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Rp 33,2 triliun.

BISNIS.COM

Berita terkait

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

51 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

52 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

53 hari lalu

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

Jokowi sempat ogah membahas masalah rokok bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Disebut punya kedekatan dengan industri rokok.

Baca Selengkapnya

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

3 Agustus 2023

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka, sejumlah bisnis milik Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

3 Agustus 2023

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta industri rokok memprioritaskan menyerap tembakau hasil produksi petani lokal.

Baca Selengkapnya

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

12 Mei 2023

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

Keberadaan cikal bakal rokok di Tanah Air telah ada sejak era 1600-an. Hal ini seiring masuknya tembakau ke wilayah Nusantara.

Baca Selengkapnya

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

26 November 2022

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

Menurut Ifdhal Kasim, kabinet Jokowi - Ma'ruf tidak hadir selama ini dalam menangani masalah epidemi rokok di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

5 November 2022

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

Febrio Kacaribu memaparkan berbagai pertimbangan atas ditetapkannya kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk rokok sebesar 10 persen.

Baca Selengkapnya

Bandara Kediri Rp 10,8 Triliun Ditargetkan Rampung 2023, Gudang Garam: Bukan Exit Strategy

17 September 2022

Bandara Kediri Rp 10,8 Triliun Ditargetkan Rampung 2023, Gudang Garam: Bukan Exit Strategy

Pembangunan Bandara Kediri dipastikan tidak berkaitan dengan kondisi penjualan rokok oleh Gudang Garam.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Vape Rumahan Diperkirakan Tertahan, Apa Penyebabnya?

11 Agustus 2022

Pertumbuhan Industri Vape Rumahan Diperkirakan Tertahan, Apa Penyebabnya?

Pemasukan cukai dari industri vape di Bandung tahun ini diperkirakan lebih tinggi ketimbang tahun lalu.

Baca Selengkapnya