TEMPO Interaktif, Jakarta:Meski perang Irak akhirnya terjadi, program privatisasi tetap jalan terus. Secara prinsip jalan terus, kata Menteri negara BUMN Laksamana Sukardi kepada wartawan di kantor Departemen Keuangan, Lapangan Banteng Jakarta, Kamis (20/3) petang. Pernyataan Laks ini sungguh berbeda dengan Deputi Meneg BUMN Bidang Privatisasi dan Divestasi Mahmudin Yassin. Kemarin, Yasin mengungkap bahwa Perang Irak membuat langkah privatisasi jadi terganjal. Mau jual apapun, nggak mungkin. Lupakan saja, ujar Yassin Kini, Laks menyatakan pihaknya tetap terus mengoptimalisasi program privatisasi yang saat ini sedang berjalan. Laksamana menjelaskan terobosan privatisasi yang saat ini diperlukan adalah selain sebagai sumber domestic financing (keuangan dalam negeri), lebih banyak untuk meningkatkan efisiensi perusahaan itu sendiri. Dengan privatisasi diharapkan membuat perusahaan menjadi transparan, jelas Laksamana. Namun, Laks menyatakan Perang Irak memang akan berdampak pada ekonomi secara keseluruhan. Saya kira dampaknya bagi Indonesia yang sedang recovering ini dampaknya sangat besar, katanya. Karena, pada tahun-tahun ini Indonesia ingin mengandalkan investasi asing secara langsung. Dalam kondisi perang mereka (pihak asing) mikir dua kali untuk itu, katanya. Untuk itu, Laks meminta agar situasi di dalam negeri lebih kompetitif. Hal ini untuk mengundang minat asing untuk masuk ke Indonesia . Laks mengajukan dua langkah: stabilitas nilai tukar dan inflasi. Sam Cahyadi --- TNR
Berita terkait
Lagu MAESTRO SEVENTEEN Versi Orkestra Bakal Dirilis Hari Ini
2 menit lalu
Lagu MAESTRO SEVENTEEN Versi Orkestra Bakal Dirilis Hari Ini
Lagu MAESTRO SEVENTEEN versi aslinya bergenre dance R&B, versi orkestra ini akan lebih megah