Deteksi Kebakaran Hutan, Sinar Mas Siapkan Menara Thermal  

Selasa, 19 Juli 2016 09:31 WIB

Seorang kayawan melayani seorang pengunjung saat membeli minyak goreng murah dalam sebuah Bazar di parkiran gedung Tempo, di Palmerah, Jakarta, 27 Juni 2016. Tempo bekerjasama dengan Sinarmas menggelar Bazar minyak goreng murah yang dijual untuk karyawan dan juga warga sekitar sebagai wujud menyambut Hari Raya Idul Fitri 1437 H. TEMPO/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Perawang - Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menyiapkan perangkat teknologi terbaru untuk mendeteksi kebakaran hutan dan lahan di dalam atau di sekitar wilayah konsesinya. Teknologi tersebut adalah menara pantau thermal dan satelit mini.

Adapun perangkat tersebut akan mulai digunakan di wilayah konsesi Riau dan sekitarnya. "Tower-nya sudah ada, nanti yang akan kami bangun dilengkapi thermal camera," ujar General Manager Forest Fire Management APP Sinar Mas, Sujica Lusaka, di Situation Room Fire Management Team Riau, Perawang, Senin, 18 Juli 2016.

Sujica menjelaskan, thermal camera dapat memudahkan pengawas untuk mendeteksi titik-titik api (hot spot) di setiap distrik. Software untuk sistem thermal tower akan selesai pada awal Agustus, dan konstruksinya akan dimulai setelah software itu siap.

Selain itu, sistem akan mulai dilengkapi dengan teknologi satelit mini dari Jepang. Saat ini, APP Sinar Mas masih menggunakan satelit dengan skala besar, seperti satelit Tera dan Aqua, sehingga akurasinya dinilai tidak terlalu baik.

Sujica mengungkapkan, satelit mini dibutuhkan untuk mendukung akurasi dan efisiensi dalam manajemen penanganan kebakaran hutan dan lahan. "Satelit mini ini lebih rendah dan skalanya lebih kecil, kalau satelit yang sekarang banyak false-nya," ucapnya. Selain itu, mini satelit tak hanya bisa menginformasikan koordinat hot spot, tapi juga menyertakan foto lokasi secara real time 24 jam.

Sedangkan satelit yang ada sekarang, kata Sujica, juga memiliki kemampuan deteksi yang terlampau luas atau tidak spesifik mengenali hot spot. "Satelit sekarang ini, pokoknya suhu 40 derajat Celsius itu dideteksi sebagai hot spot, padahal kan belum tentu. Jadi, ini buat kita kewalahan verifikasi di lapangan."

Sujica menjelaskan, laporan hot spot dari perangkat-perangkat tersebut akan diteruskan ke komando distrik dan unit provinsi untuk kemudian ditindaklanjuti dengan verifikasi di lapangan hingga penanggulangan. Total lahan konsesi APP Sinar Mas di Riau mencapai 900 ribu hektare. "Jadi, deteksi dengan thermal kami itu dalam hitungan dua menit sudah masuk laporannya ke sistem, dan unit terkecil kita di distrik langsung bergerak."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

13 jam lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

32 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

38 hari lalu

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

39 hari lalu

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

46 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya

Berharap pada Minyak Makan Merah

47 hari lalu

Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.

Baca Selengkapnya

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

48 hari lalu

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?

Baca Selengkapnya

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

48 hari lalu

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Pidana APP Group atau Grup Sinar Mas Dilayangkan ke KLHK

56 hari lalu

Laporan Dugaan Pidana APP Group atau Grup Sinar Mas Dilayangkan ke KLHK

Dua afiliasi APP Group (Grup Sinar Mas) dilaporkan dalam dugaan tindak pidana ke KLHK. Ditengarai menebang hutam alam dan menampung kayu ilegal.

Baca Selengkapnya

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

57 hari lalu

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atau Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan sedang membahas simplifikasi aturan dan persyaratan perihal peremajaan sawit rakyat atau PSR.

Baca Selengkapnya