TEMPO Interaktif, Malang:Direktorat Jenderal Pajak akan membenahi pelayanan pajak dengan cara mengubah pola kerja birokrasi dan penerapan system elektronik (E-System). Reformasi dilakukan untuk merealisasikan target pendapatan pajak 2006 sebesar Rp 402,1 triliun. "Kita optimistis berhasil dengan reformasi ini," kata Direktur Jenderal Pajak Hadi Purnomo di Malang, Jawa Timur, Kamis siang.Reformasi internal dilakukan dengan melakukan serangkaian tes kelayakan terhadap karyawan pajak yang berjumlah 32 ribu. Mereka yang lolos akan langsung memegang kendali operasional kantor pelayanan pajak maupun kantor pelayanan pajak bumi dan bangunan di seluruh Indonesia. Sebaliknya bagi yang tak lolos diwajibkan mendalami keilmuan mereka dengan mengikuti serangkaian pendidikan lagi selama 3 bulan. "Tapi tidak akan sampai ada rasionalisasi. Hanya penyesuaian pendidikan saja," ujar Hadi PurnomoMenurut Hadi, saat ini terdapat 29 kantor pajak di seluruh Indonesia yang sudah masuk dalam standarisasi modern. Seluruh kantor itu telah melengkapi diri dengan fasilitas pelayanan Large Taxpayers Office (LTO), Medium Taxpayers Office (MTO) dan Small Taxpayers Office (STO). "Intinya pelayanan kepada wajib pajak bisa diperpendek. Untuk pengurusan nomer pokok wajib pajak, misalnya, dari semula tiga hari bisa menjadi 30 menit."Bibin Bintariadi