Buruh membawa keranda saat berunjuk rasa memperingati hari lahirnya organisasi buruh internasional World Federation of Trade Unions (WFTU) di depan Istana Negara, Jakarta, 3 Oktober 2015. Mereka menuntut penghapusan sistem kerja kontrak atau outsoursing, menolak upah murah dan PHK secara sepihak serta mendesak pemerintah untuk menangkap dan memenjarakan pengusaha nakal. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meminta serikat pekerja berhenti menyebarkan isu simpang-siur soal pemutusan hubungan kerja (PHK). “Pernyataan mereka sebelumnya harus dikoreksi,” kata Kepala BKPM Franky Sibarani saat dihubungi, Rabu, 10 Februari 2016.
Franky menyatakan serikat buruh seharusnya bisa menyampaikan informasi akurat mengenai ketenagakerjaan, terutama yang menyangkut PHK. Sebab, isu tersebut sangat sensitif terhadap stabilitas ekonomi. “Informasi itu harus tepercaya karena impact-nya bisa kurang bagus,” ujarnya.
Dia mencontohkan, salah satu informasi yang salah dan sempat membuat keresahan masyarakat adalah PHK ribuan pekerja di pabrik Panasonic dan Toshiba. "Panasonic dan Toshiba disampaikan ada PHK 2.000 orang lebih, faktanya hanya 425 orang,” katanya.
Selain itu, di sektor otomotif sempat tersebar isu PHK di dua pabrikan Jepang, Honda dan Yamaha. “Kenyataannya, tak ada satu pun PHK di sana.”
Bagaimanapun, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) merilis angka penjualan sepeda motor di Indonesia sebanyak 6,48 juta unit pada 2015. Angka itu turun 18 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 7,9 juta unit.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan rencana penutupan usaha PT Panasonic Lighting di Cikarang, Jawa Barat, dan Pasuruan, Jawa Timur, serta PT Toshiba Indonesia di Cikarang akan berdampak pemutusan hubungan kerja terhadap ribuan pekerjanya. “Sekitar 2.500 pekerja akan di-PHK,” katanya dalam konferensi pers di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta, Selasa, 2 Februari 2016.
Said menjelaskan, ribuan pekerja itu terdiri atas sekitar 1.700 anggota KSPI di PT Panasonic dan 970 anggota KPSI di PT Toshiba.