Menteri Susi Endus Modus Baru Pencurian Ikan

Reporter

Sabtu, 6 Februari 2016 13:44 WIB

Nelayan asing pelaku pencurian ikan dibekuk pihak kepolisian di Belawan, Sumatera Utara, 21 Mei 2015. Personel Dit Polair berhasil menangkap satu nahkoda dan empat nelayan asing asal Thailand, yang mencuri ikan di perairan laut Indonesia dengan barang bukti ikan sebanyak 1 ton. ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengendus modus baru pencurian ikan. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan para pelaku illegal fishing memanfaatkan nelayan lokal dengan memberikan imbalan tertentu agar kapal asing bisa masuk ke wilayah laut Indonesia.

Susi mendapat informasi itu dari nelayan lokal. Nelayan lokal, ujar Susi, mendapat iming-iming kepemilikan saham sebesar 5 persen. “Orang datang ke mereka, suruh bikin kapal mengelola, nanti akan diberi saham 5 persen. Orang dari Taiwan, dari luar, perkiraan kami mereka akan menyusup," ujarnya seperti dikutip di laman kkp.go.id, Sabtu, 6 Februari 2016.

Susi menjelaskan, dengan ditutupnya laut Indonesia bagi kapal asing, berbagai cara dilakukan pelaku illegal fishing agar dapat masuk ke perairan Indonesia. "Dilarangnya asing, mereka akan pinjam nama orang kita,” ujarnya.

Modus lain yang dilakukan pelaku illegal fishing adalah memberikan kapal gratis untuk nelayan. Susi mendapat info tersebut dari nelayan asal Cilacap, Jawa Tengah. Menurut informasi tersebut, ada pihak yang menawarkan kapal gratis kepada nelayan untuk dibagikan di wilayah timur Indonesia. Namun, dengan syarat, kapal asing berukuran besar bisa masuk ke perairan Indonesia.

Kapal asing itu diduga bakal langsung pergi tanpa mendaratkan hasil tangkapan di pelabuhan. “SMS dari Cilacap, masak ada orang yang mau bagikan kapal ke Indonesia timur, minta izin kapal induk, kayak Silver Sea 2. Itu tidak mungkin kita izinkan karena semua harus landing di pelabuhan,” tuturnya.

Selain itu, ujar Susi, ada kejanggalan dalam proses pembuatan kapal. Susi mengatakan saat ini ada nelayan lokal yang membuat 10 kapal dengan ukuran menengah, tapi belum mengurus izin wilayah pengelolaan perikanan (WPP).

Padahal, kata dia, menurut aturan, sebelum proses pembuatan kapal, harus ada pengurusan izin WPP. “Ada beberapa keanehan. Kalau dia tidak bikin WPP, jangan bikin kapal dulu. Indikasi itu sangat kuat,” ujarnya.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

2 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

23 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

37 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

37 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

37 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya