Badan Otoritas Pariwisata Akan Kelola 10 Destinasi Wisata

Reporter

Editor

Anton Septian

Senin, 28 Desember 2015 23:11 WIB

Wapres Jusuf Kalla (ketiga kanan) mendapat penjelasan dari Dirut PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer (kedua kanan) mengenai rencana pengembangan kawasan wisata Mandalika saat peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, 12 Desember 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata menargetkan pembentukan Badan Otoritas Pariwisata (BOP) untuk sepuluh destinasi wisata pada tahun 2016. BOP ini nantinya akan mengelola destinasi di luar Bali sebab Bali dianggap sudah terlalu ramai. Pembentukan BOP ini dilakukan dalam rangka mewujudkan "single destination single management" untuk setiap tujuan wisata.

"Di Danau Toba misalnya, katakanlah ada tujuh pengelola ini dikhawatirkan tidak akan bersinergi padahal infrastruktur cuma satu," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, Senin, 28 Desember 2015.

Menurut Arief, sepuluh daerah itu adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur dan sekitarnya, Gunung Bromo, Mandalika di Lombok, Pulau Komodo dan Labuan Bajo, Pulau Wakatobi, dan Pulau Morotai. Kelak diharapkan daerah wisata akan tersebar lebih merata lagi dan tidak terpusat di Bali saja.

Penentuan sepuluh destinasi ini juga dilakukan dengan sejumlah pertimbangan khusus. Dari sepuluh daerah wisata, lima di antaranya merupakan destinasi yang tinggal direvitalisasi. Daerah ini adalah itu adalah Danau Toba, Pulau Komodo, ‎dan Candi Borobudur.

Sementara, tiga lainnya masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Destinasi ini adalah Tanjung Lesung, Mandalika, dan Pulau Morotai. Dari sepuluh destinasi ini juga terdapat nama baru yakni Tanjung Kelayan di Bangka Belitung. Menurut Arief, Tanjung Kelayan terkenal sejak dijadikan lokasi film Laskar Pelangi.

BOP, Arief melanjutkan, direncanakan akan terdiri dari dewan pengarah dan dewan pelaksana. Untuk dewan pengarah akan diisi oleh Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya. Untuk pelaksanaannya akan dilakukan di tahun 2016 mendatang, dengan Danau Toba sebagai pilot project. Adapun daerah lainnya akan dibangun secara paralel.

Pengembangan akan dilakukan dengan mengembangkan atraksi alam, budaya, dan hiburan lainnya. Selain itu, dengan bantuan seperti Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat ,akses ke lokasi juga disediakan. Fasilitas dari daerah wisata ini juha akan dilengkapi misalnya dengan mengajak swasta untuk bisa kerja sama dalam pembangunan hotel.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Alam Rizal Ramli mengatakan untuk sumber dana BOP ini bisa berasal dari APBN, sumbangan tidak mengikat, atau dari dana usaha yang mereka dapatkan. Dana usaha ini maksudnya dengan merangkul pengembang yang sudah berada di sana.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

54 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

55 hari lalu

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

24 November 2022

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.

Baca Selengkapnya

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

29 Agustus 2022

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.

Baca Selengkapnya