Industri Jamu Sempat Lesu Darah Saat Rupiah Jeblok  

Reporter

Rabu, 2 Desember 2015 04:44 WIB

TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Bekasi - Ketua Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia, Dwi Ranny Pertiwi Zarman, mengatakan, industri jamu sempat terkena dampak akibat melemahnya nilai rupiah beberapa waktu lalu. Bahkan omzet penjualan menurun hingga 20 persen. "Daya beli masyarakat turun drastis," kata Ranny kepada Tempo di Bekasi, Selasa, 1 Desember 2015.

Namun setelah rupiah mulai menguat, industri jamu berangsur normal seperti sebelumnya. Dalam setahun terakhir, kata Ranny, omzet penjualan jamu di Indonesia mencapai sekitar Rp 15 triliun. Omzet tersebut terus tumbuh dari tahun ke tahun. "Pasar semakin menerima produk jamu Indonesia," katanya.

Agar jamu tetap eksis, Ranny berujar, pihaknya meminta kepada pengusaha jamu mulai dari pengusaha kecil hingga besar selalu menjaga kualitas. Selain itu, GP Jamu intensif memantau perkembangan setiap anggotanya di wilayah-wilayah. "Khususnya usaha-usaha kecil agar usahanya tetap berjalan."

Langkah tersebut dilakukan karena semakin ketatnya regulasi soal pembuatan jamu. Salah satu langkah GP Jamu ialah memberikan bantuan berupa 100 tong penyimpan ekstrak jamu atau bahan jamu yang baru dihaluskan di Koperasi Jamu Indonesia, Sukoharjo, Jawa Tengah. "Tong sebetulnya sudah ada, tapi stok lama sehingga harus diganti," kata Ranny.

Tong yang diberikan, menurutnya, mayoritas berkapasitas 25 kilogram dilengkapi dengan penutup yang cukup rapat. Dengan demikian, jamu yang tersimpan tak mudah terkontaminasi. "Jangka waktu penyimpanan maksimal sepekan, kemudian diolah lagi dengan ektrak lain, lalu dikemas untuk dijual ke pasaran," Ranny berujar.

Ranny menambahkan, sejumlah kendala yang dialami pengusaha kecil antara lain perpanjangan izin edar produk masih dipusatkan di Jakarta sehingga untuk wilayah yang jauh dari Jakarta harus mengeluarkan biaya mondar-mandir yang tinggi. "Ini cukup memberatkan."

Selain itu, ujar Ranny, petugas penerima berkas atau evaluator dari berkas yang masuk, kadang memiliki persepsi yang berbeda baik di pusat maupun wilayah. Hal ini diperparah bila terjadi penggantian petugas karena persepsi bisa berbeda lagi. "Belum sama cara memahami peraturannya," kata Ranny.

ADI WARSONO


Berita terkait

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

9 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

9 hari lalu

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

Mooryati Soedibyo mencetuskan kontes kecantikan nasional, Puteri Indonesia, yang biasa diadakan setiap Maret.

Baca Selengkapnya

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

22 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

25 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

25 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

35 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

25 Februari 2024

Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

Jamu merupakan obat herbal tradisional khas Indonesia

Baca Selengkapnya

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.

Baca Selengkapnya

BI Racik 5 Jamu di Kebijakan 2024: Fokus Menguatkan Kurs Rupiah

1 Februari 2024

BI Racik 5 Jamu di Kebijakan 2024: Fokus Menguatkan Kurs Rupiah

BI terus berinovasi agar pasarnya lebih berkembang.

Baca Selengkapnya

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.

Baca Selengkapnya