Dekat Pantai, Jalan Lingkar Selatan di Gunungkidul Digeser

Reporter

Senin, 30 November 2015 19:56 WIB

Tiga buah gubuk untuk para pengunjung beristirahat di Pantai Krakal, di Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta, 7 Agustus 2014. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Gunungkidul - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menggeser Jalur Jalan Lingkar Selatan Jawa menjauh dari kawasan pantai yang menjadi objek wisata andalan daerah tersebut. Balai Jalan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum telah menyetujui perubahan tersebut.

“Proyek jalannya digeser karena terlalu mepet pantai, hanya sekitar 200-500 meter dari pantai, ini bisa menimbulkan kemacetan parah saat musim liburan,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gunungkidul Eddy Praptono kepada Tempo, Senin 30 November 2015.

Perubahan jalur dilakukan terutama pada titi-titik yang dinilai terlalu berdekatan dengan sejumlah pantai seperti Pantai Baron, Pulangsyawal, dan Pantai Indrayanti. Perubahan jalur ini akan memperpendek proyek jalan yang awalnya sepanjang 13 kilometer menjadi hanya tersisa 9 kilometer. “Pergeseran jalur itu rata-rata menjauhi pantai hingga satu kilometer lebih, jadi tak terlalu dekat lagi, juga memperpendek jalur tempuh,” ujar Eddy.

Proyek jalan lintas selatan yang direncanakan dibangun di selatan DIY itu mempuanyai panjang 120 kilometer, dengan 80 kilometer berada di Gunungkidul. Pergeseran rute jalan ini juga diikuti dengan membuat desain jalan lebih lebar. Jika biasanya sebelumnya lebar jalan hanya 17 meter, di rute yang baru ini ini lebar jalan menjadi 35 meter atau dua kali lipat lebih lebar.

Jalur yang diubah itu meliputi titik dari jalur Planjan (Kecamatan Saptosari) hingga Tepus, dari Tepus hingga Jepitu (Kecamatan Girisubo), dan dari jalur Jeruk Wudel (Kecamatan Girisubo) sampai Duwet perbatasan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Adapun jalur yang diubah itu sampai saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan dan sebagian sudah pengukuran.

Tahun depan, proyek jalan lingkar selatan Jawa ini sepenuhnya ditanggung dana keistimewaan. Sejak dimulai 2006, proyek yang menghubungkan bagian selatan Jawa Tengah, DIY, hingga Jawa Timur ini, setiap pemerintah kabupaten dan provinsi menanggung pembebasan lahan. Adapun proyek pembangunannya ditanggung APBN. “Pembebasan lahan tahun depan mulai ditanggung dana keistimewaan, sekitar Rp 40 miliar,” ujar Eddy.

Kepala Bidang Pemerintahan Sosial dan Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Gunung Kidul Priyanta Madya Satmaka mengatakan penggunaan dana keistimewaan merupakan salah satu cara untuk mempercepat proyek ini. “Tidak lagi membebani pemerintah kabupaten,” ujar Priyanta. Tahun 2015 ini, Gunungkidul hanya mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1,6 miliar untuk pembebasan lahan JJLS.

Sedangkan Kepala Bidang Statistik dan Perencanaan Bappeda Gunung Kidul Saptoyo menuturkan, telah mengusulkan pembebasan lahan JJLS seluas 192 ribu meter persegi senilai Rp 57 miliar melalui dana keistimewaan untuk tahun ini.

PRIBADI WICAKSONO



Berita terkait

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

22 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

12 Desember 2023

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

Indonesia mempunyai banyak jalan tol yang menghubungkan beberapa daerah, berikut 5 jalan tol terpanjang di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

9 November 2023

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

Uji coba sistem transaksi tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Bali akan diadakan pada bulan Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

1 Oktober 2023

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia tidak mencapai 10 persen waduk di Korea, PT KAI tebar 73 tiket promo.

Baca Selengkapnya

Bantu Lukas Enembe Bikin Rekening, Saksi Tak Tahu Ada Transferan Rp 806 Juta

16 Agustus 2023

Bantu Lukas Enembe Bikin Rekening, Saksi Tak Tahu Ada Transferan Rp 806 Juta

Saksi Teknisi ATM mengaku tidak tahu terkait transferan dana dari Lukas Enembe yang masuk ke rekeningnya

Baca Selengkapnya

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

31 Juli 2023

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat.

Baca Selengkapnya

Tutupi Utang Proyek Infrastruktur, Waskita Karya Rekayasa Laporan Keuangan

22 Juni 2023

Tutupi Utang Proyek Infrastruktur, Waskita Karya Rekayasa Laporan Keuangan

PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk coba menutupi utang-utang proyek infrastruktur dengan merekayasa laporan keuangan.

Baca Selengkapnya

Hadapi Sidang Dakwaan, Lukas Enembe Dihadirkan Secara Daring

12 Juni 2023

Hadapi Sidang Dakwaan, Lukas Enembe Dihadirkan Secara Daring

Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe menjalani sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Rijatono Lakka Penyuap Lukas Enembe Dituntut 5 Tahun Penjara

6 Juni 2023

Rijatono Lakka Penyuap Lukas Enembe Dituntut 5 Tahun Penjara

Rijatono Lakka, Direktur PT Tabi Bangun Papua yang juga terdakwa penyuap Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe, dituntut pidana 5 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

20 Mei 2023

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

Presiden Jokowi akan mulai memperbaiki jalan rusak di daerah pada Juni 2023. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siapkan Rp 14,6 tr

Baca Selengkapnya