Penumpang Angkutan Udara Indonesia Akan Jadi 5 Besar Dunia

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 30 November 2015 18:29 WIB

Warga mencoba kenyamanan didalam angkutan umum Kopaja AC sesudah peluncuran Kopaja AC P-19 dan P-20 di Ragunan, Jakarta, (5/7). Kopaja AC P-19 jurusan Tanah Abang-Ragunan dan P-20 jurusan Senen-Lebak Bulus dilengkapi fasilitas penyejuk udara, wifi serta dikenakan tarif lima ribu menggunakan kartu elektronik. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Transportasi Udara Internasional memprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan jumlah penumpang angkutan udara terbanyak kelima di dunia, yakni 219 juta penumpang pada 2034 mendatang.

Director General and CEO Asosiasi Transportasi Udara Internasional (The International Air Transport Association/IATA) Tony Tyler mengatakan jumlah penumpang angkutan udara dunia bakal menembus lebih dari 7 miliar penumpang pada 2034.

“Permintaan untuk angkutan udara akan terus tumbuh. Tetapi, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap negara guna mengakomodir 7 miliar penumpang,” katanya dikutip dalam laporan tahunan IATA, Senin (30 November 2015).

Dalam laporan tersebut disebutkan, China akan menjadi negara dengan jumlah penumpang terbanyak di dunia, yakni mencapai 1,12 miliar penumpang pada 2034, atau bertambah 758 juta penumpang baru.

Kemudian, disusul Amerika Serikat sebanyak 1,15 miliar penumpang, India sebanyak 378 juta penumpang, Indonesia sebanyak 219 juta penumpang dan Brasil sebanyak 202 juta penumpang.

“Dari sisi pembukaan rute-rute baru, Indonesia-Timor Leste akan menjadi yang tercepat pertumbuhannya, yakni 13,9%. Disusul, India-Hongkong sebesar 10,4%, Honduras 10,3%, dan Pakistan sebesar 9,9%,” ujar Tony.

Menurutnya, angkutan udara menjadi bagian penting terhadap kondisi ekonomi dunia. Oleh karena itu, para penentu kebijakan harus mempertimbangkan secara matang setiap kebijakan yang dikeluarkan mengingat perannya yang krusial.

Dia berharap para penentu kebijakan kedepannya dapat menciptakan suatu lingkungan yang kondusif terhadap industri penerbangan, baik terkait pengenaan pajak, penerbitan regulasi, dan pembangunan infrastruktur.

Sementara itu, Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto menilai prediksi IATA agak sulit untuk terealisasi. Pasalnya, banyak hal yang harus dibereskan terlebih dahulu dalam industri penerbangan nasional ini.

Syarat-syarat tersebut antara lain, pertama, konsistensi dalam menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan sesuai aturan internasional. Kedua, infrastruktur bandara. Ketiga, kapasitas perawatan pesawat.

Keempat, sistem dan peralatan navigasi yang mutakhir. Kelima, kompetensi sumber daya manusia. Keenam, pengenaan pajak dan bea masuk yang ringan atau sama dengan negara-negara tetangga dan lain sebagainya.


“Jadi apakah prediksi IATA bahwa jumlah penumpang Indonesia sampai 219 juta penumpang itu jawabannya bisa ya dan tidak. Kalo ternyata syarat-syarat tersebut masih sulit dilakukan kemungkinan besar jawabannya itu tidak,” tuturnya.

Di sisi lain, PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia memperkirakan kebutuhan investasi untuk pembangunan bandara di Indonesia hingga 2025 setidaknya mencapai US$25 miliar dolar seiring pesatnya pertumbuhan lalu lintas udara di Indonesia.

BISNIS.COM

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

12 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

16 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

18 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

18 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

25 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

27 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

40 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

5 Maret 2024

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

28 Desember 2023

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya