Saham Jawa Barat di Blok Migas Ini Terancam Dibatalkan

Reporter

Jumat, 27 November 2015 08:09 WIB

Sastrawan Ajip Rosidi (kanan) bersama Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar saat menghadiri peresmian Perpustakaan Ajip Rosidi yang dikelola Yayasan Pusat Studi Sunda di Bandung, Jawa Barat, 15 Agustus 2015. Perpustakaan tersebut memiliki sekitar 60.000 koleksi buku dimana sebagian merupakan koleksi sastra Sunda. Selain perpustakaan, yayasan juga mengadakan pusat pendidikan dan pelatihan terkait perkembangan kesusasteraan Sunda. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Direktorat Jenderal Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Susyanto mengatakan, saham partisipasi hanya boleh diserahkan pada BUMD yang 100 persen sahamnya milik pemerintah daerah. “Peraturan Menterinya sedang disusun,” kata dia selepas menghadiri kunjungan Panitia Kerja Rancangan Undang-Undang Migas Komisi VII DPR di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 26 November 2015.

Susyanto mengatakan, Peraturan Menteri itu akan terbit akhir tahun ini. “Tinggal sedikit lagi kami kemungkinan akan menyetujui boleh dimiliki anak perusahaan sepanjang sahamnya 100 persen milik Pemda, tapi masih merumuskan itu. Sudah hampir selesai sebetulnya,” kata dia.

Menurut Susyanto, rancangan Permen yang khusus mengatur 10 persen saham partisipasi untuk memastikan saham dimiliki daerah. “Keinginan kita memberikan pada daerah, tapi pada akhirnya contoh Blok Cepu yang menikmati akhirnya swasta, bahkan kami lihat ada swasta asing,” kata dia.

Susyanto mengatakan, pemerintah juga menyiapkan solusi pendanaan jika daerah kesulitan menyetor modalnya untuk memperoleh 10 persen saham partisipasi itu oleh BUMD dengan kepemilikan 100 persen Pemda. “Kita menyadari, kalau gak punya uang bisa cari lenders (pinjaman) tapi jangan ngambil saham. Itu yang kita atur,” kata dia.

Sedikitnya ada tiga opsi pinjaman yang dibolehkan bagi BUMD agar bisa mendapat saham partisipasi. Susyanto merinci, pertama jika saham itu berada di blok pengusahaan Pertamina, maka pinjaman itu diberikan Pertamina. “Pertamina juga bisa mengambil lima persen saham itu, dan lima persen lagi diduitkan Pertamina karena masih BUMN, terserah,” kata dia.

Opsi selanjutnya, BUMD boleh meminjam dana untuk mendapat saham partisipasi dengan meminjam pada Pusat Investasi Pemerintah (PIP). “Ketiga, baru (meminjam) pada swasta, tapi ‘Bussiness to Bussiness’, gak boleh saham. Dalam artian pinjam uang, tapi jangan saham,” kata Susyanto.

Susyanto mencontohkan, kepemilikan 10 persen saham partisipasi dengan praktek BUMD dengan 100 persen kempemilikan sahamnya oleh pemerintah daerah sudah dilakukan Jawa Tengah. “Mereka pinjam uang ke lenders. Kita inginkan seperti itu, yang penting bukan saham,” kata dia.

Menurut Susyanto, Jawa Barat sudah mendapat persetujuan memperoleh 10 persen saham partisipasi untuk blok migas Offshore North West Java. Namun hal ini terkendala masalah BUMD yang ditunjuk mengelola saham itu oleh pemerintah Jawa Barat yang sebagian sahamnya dimiliki swasta. Jawa Barat diminta mengikuti aturan 100 persen saham dengan kemilikan penuh perintah daerah jika menginginkan Saham Partisipasi blok ONJW tersebut. “Persyaratannya seperti itu,” kata dia.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menuding janji pemerintah memberikan saham partisipasi sebagai basa-basi. “Bohong-bohongan ini basa basi,” kata dia di Bandung, Kamis, 26 November 2015.

Deddy mengatakan, pemerintah provinsi sengaja menggandeng pihak ketiga membentuk BUMD yang ditugasi mengelola 10 persen saham partisipasi untuk menyiasati pendanaan. “Mereka juga tahu kondisi daerah seperti apa keuangannya. Sementara eksploitasi migas bukan barang murah, jangan bohong-bohongan memberi 10 persen,” kata dia.

Menurut Deddy, pembentukan BUMD tidak gampang. Prosesnya ditempuh dengan menyusun Peraturan Daerah melibatkan DPRD. “Prosesnya lama, sementara Perda menyebutkan ada pihak ketiga. Ini Peraturan Menterinya baru keluarnya. Duluan Perda. Harus berubah lagi, kerja dua kali jadinya,” kata dia.

Jawa Barat mendapat kepastian mendapat 10 persen Saham Partisipasi blok Offshore North West Java (ONWJ) melalui BUMD. Dana yang harus disetor untuk mendapat Saham Partisipasi itu menembus Rp 1 triliun. Saat ini pengelolaan blok migas ONWJ dipegang oleh PT Pertamina Hulu Energi sebagai operator sekaligus pemegang saham mayoritas, lalu dua perusahaan migas swasta PT Energi Mega Persada dan Kufpec (Ricso Energi ONWJ Ltd.).

Pemerintah Jawa Barat sengaja mendirikan BUMD, PT Jabar Hulu Energi untuk mengelola Saham Partisipasi tersebut. Komposisi saham dalam pendirian BUMD itu 70 persen milik pemerintah Jawa Barat, dan 20 persen PT GT Kryo, serta 10 persen selebihnya milik PT Jabar Energi anak perusahaan PT Jasa Sarana (BUMD milik Jawa Barat).

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

13 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

6 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

14 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya