Begini Saran Jusuf Kalla ke Ratusan Pengusaha Sawit Dunia  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 26 November 2015 15:31 WIB

Perkebunan kelapa sawit dan permukiman terlihat dari udara di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, 29 April 2015. Hasil penelitian terbaru Walhi menunjukkan lahan gambut seluas 914.067 hektare hilang dalam tiga tahun selama kebijakan moratorium kehutanan di Indonesia. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Nusa Dua - Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi pembicara dalam acara Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) XI di Bali, 26 November 2015. Acara ini dihadiri ratusan pengusaha kelapa sawit dari 36 negara.

Kalla mengatakan persoalan industri sawit dalam menghadapi isu kelestarian lingkungan merupakan bagian dari hak asasi manusia. Dia ingin tiap perusahaan kelapa sawit memperhatikan masalah tersebut.

"Soal asap, kebakaran hutan, saya yakin seyakin-yakinnya bahwa perkebunan sawit, perusahaan, dan masyarakat tidak dengan sengaja ingin membakar sawitnya, lahannya," ucap Kalla saat membuka acara Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) XI di Bali, Kamis, 26 November 2015.

Namun, menurut Kalla, setiap masalah memiliki penyebabnya. Persoalan asap, antara lain, disebabkan oleh adanya perubahan-perubahan ekosistem gambut. "Perubahan-perubahan ekosistem gambut yang harus dikelola sesuai dengan alamiahnya, ekosistemnya, metodologinya. Karena itulah, kita harus mengelolanya dengan baik dan ekosistem yang baik," ujarnya.

Pemerintah, tutur Kalla, telah meneken nota kesepahaman untuk pengelolaan restorasi ekosistem hutan dan gambut yang rusak. Dia mengatakan biaya sekitar Rp 50 triliun untuk restorasi hutan dan gambut seluas 2 juta hektare selama lima tahun.

"Mungkin tidak jauh dari jumlah pajak ataupun yang dihasilkan pengusaha untuk pemerintah. Apa yang kita dapat, tentu kita kembalikan lagi ke ekosistem," ucapnya.

Kalla ingin semua perusahaan sawit berpartisipasi melakukan perbaikan ekosistem. Soalnya, jika tidak melakukan restorasi, permasalahan hutan dan gambut akan menjadi masalah pada kemudian hari dan membuat para aktivis lingkungan memprotes industri sawit.

"Ini adalah upaya yang tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga dunia. Sebab, seperti kita ketahui, hutan-hutan tropis di Indonesia selalu diakui dan diharapkan menjadi paru-paru dunia. Kalau paru-paru dunia rusak, kita harus merestorasi atau menjaga sustainability-nya, termasuk hutan," ujarnya.

ALI HIDAYAT




Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

8 jam lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

22 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

23 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

23 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya