Jelang MEA: Awas, Profesional Dalam Negeri Rawan Hijrah  

Reporter

Editor

Anton Septian

Kamis, 26 November 2015 12:23 WIB

(kiri-kanan) Sekjen GEMA (Gerakan Muda) Indonesia Arif Rahman, Ketua GEMA Indonesia Ferdinan Kurniawan, Anang Hermansyah, Ahmad Dhani, dan Ketua HIPMI 2014, Raja Sapta Oktohari, berikan keterangan pers usai pendeklarasian gerakan mereka di Rumah Polonia, Jakarta Timur (21/5). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Executive Director dan CEO IPMI International Business School Jimly M. Rifai Gani mengatakan dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pemerintah perlu membuat kebijakan untuk menahan tenaga profesional dalam negeri yang hijrah ke luar guna mencari upah yang lebih baik.

"MEA membuat kesempatan kerja lebih luas dan mobilitas lebih fleksibel untuk mencari gaji terbaik," kata Jimly dalam seminar proyeksi ekonomi Indonesia 2016 di kampus IPMI, Jakarta, 26 November 2015.

Ia menuturkan, bagi profesional dengan kualifikasi tinggi, Indonesia kalah menarik dibanding Singapura, Brunei, atau Malaysia untuk mengembangkan kariernya. Sebabnya, besaran gaji negara-negara tersebut lebih tinggi.

Menurut Jimly, kekeringan tenaga profesional di dalam negeri akan berimbas pada memburuknya tingkat daya saing negara yang sudah rendah. Dalam IMD World Competitiveness Ranking 2015, Indonesia berada posisi 42 dari 61 negara, turun lima peringkat dari tahun sebelumnya. Sementara Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina masing-masing berada di posisi 3, 14, 29, serta 41.

Sebab itu Jimly berpendapat, pemerintah segera membuat program peningkatan nilai tambah tenaga kerja dan membuat iklim kerja yang kondusif lewat perbaikan standar upah dan fasilitas pekerja. Begitu pula peningkatan pada lingkungan tempat tinggal layak huni. "Sehingga betah berkarya di dalam negeri," ujarnya.

Dalam ASEAN Mutual Recognition Arrangement (MRA) ada delapan profesi yang bebas mencari kerja yakni arsitek, insinyur, dokter, perawat, tenaga survei, akuntan, dokter gigi, dan praktisi medis.

Jimly menambahkan, pasar bebas regional ini juga memaksa Indonesia untuk meningkatkan daya saing. Sebabnya perlu belajar dari pengalaman North American Free Trade Agreement (NAFTA), di mana perusahaan yang memiliki nilai tambah, produktivitas yang tinggi, serta rantai nilai yang baik mampu mengungguli perusahaan yang biasa mendapat subsidi.

AHMAD FAIZ IBNU SANI

Berita terkait

Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Indonesia vs Thailand 1-0

6 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Indonesia vs Thailand 1-0

Gregoria Mariska Tunjung menyumbang poin pertama untuk Indonesia saat menghadapi Thailand di Piala Uber 2024 usai mengalahkan Ratchanok Intanon.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

11 menit lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

19 menit lalu

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

19 menit lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

21 menit lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

31 menit lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Berperan Sebagai Anggota Boy Band, Nicholas Galitzine Terinpirasi BTS hingga Backstreet Boys

35 menit lalu

Berperan Sebagai Anggota Boy Band, Nicholas Galitzine Terinpirasi BTS hingga Backstreet Boys

Bagi Nicholas Galitzine tantangan dalam film The Idea of You adalah saat harus tampil di atas panggung

Baca Selengkapnya

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

38 menit lalu

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

Sebelumnya penerima beasiswa LPDP baru bisa membawa keluarga pada tahun ke dua.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

39 menit lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Kasus di Bea Cukai: setelah Denda Sepatu Adidas, kini Tas Hermes Dirobek

40 menit lalu

Kasus di Bea Cukai: setelah Denda Sepatu Adidas, kini Tas Hermes Dirobek

Tak terima harus membayar bea masuk sebesar itu, pasangan WNI secara dramatis memilih merobek tas Hermes itu di depan petugas Bea Cukai.

Baca Selengkapnya