Bailout Perbankan, Wapres Jusuf Kalla: Itu Dosa Terbesar  

Reporter

Rabu, 25 November 2015 07:49 WIB

Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla saat memberikan keynote speech pada TEMPO Economic Briefing dengan tema "Mengembalikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016" di Jakarta, 17 November 2015. TEMPO/Bambang Harymurti

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla memprotes kebijakan bailout atau penyelesaian perbankan bermasalah dengan menggunakan uang negara.

"Saya tidak pernah setuju ketika masalah di perbankan dibayar menggunakan APBN. Itu dosa terbesar pengambil kebijakan karena rakyat yang harus menanggung," katanya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Selasa, 24 November 2015.

Kalla mengingatkan, pada 2008, saat hampir semua perbankan mendesak melakukan bailout, krisis besar-besaran hampir terjadi. "Maka dari itu, kita harus tetap menjaga keadilan dan pertumbuhan. Kita maju bersama, bukan ke kiri atau ke kanan."

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah berujar, memang sebaiknya ketika ada permasalahan atau kekurangan modal, bank menyelesaikannya dengan dananya sendiri, bukan memakai uang negara.

Jadi salah satu kebijakan yang ingin diterapkan dan sedang dikaji adalah kebijakan bailin. "Ini pendekatan baru internasional yang difokuskan pada bank besar. Sebab, kalau mereka bermasalah, dampaknya juga akan besar," tuturnya.

Bailin merupakan kebijakan yang mewajibkan perbankan atau pemilik bank menyediakan dana untuk mengobati persoalan krisis yang tengah terjadi. Kewajiban ini bertujuan agar dampak sistemik dari krisis tersebut tidak berdampak pada bank-bank lain.

Karena itu, menurut Halim, ketentuan bailin dibuat sebelum opsi terakhir, yaitu ditolong penyelesaiannya oleh negara. "Mereka utamanya harus pakai dana sendiri. Ini sudah berlaku di AS dan Eropa."

Menurut dia, terdapat perbedaan jenis bank yang dapat memenuhi syarat dan tidak untuk dibantu negara. "Ada jenis bank yang kalau ditutup tidak akan berbahaya bagi stabilitas perekonomian negara. Tapi ada juga yang berdampak. Nah, kalau sudah begini, ya di-bailout pakai uang negara," ujar Halim.

Kebijakan terkait dengan bailin ini, kata Halim, perlu didorong agar kasus penyelesaian masalah perbankan dengan APBN tidak terulang kembali. "Jadi mereka ada dukungan dari dana sendiri. Ini kita sedang atur dalam Rancangan Undang-Undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan," ucapnya.

GHOIDA RAHMAH




Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

3 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

12 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

12 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

15 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya