Jokowi Sedih bila Ada yang Mengeluh Tak Siap Hadapi MEA

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 24 November 2015 21:09 WIB

Presiden Jokowi menyalami guru semasa sekolahnya saat Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015 di Istora Senayan, Jakarta, 24 November 2015. Tema tersebut dinilai relevan dengan tumbuh kembangnya semangat pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedih jika ada yang mengeluhkan siap tidaknya Indonesia memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Saya sedih kalau ada yang ngeluh, apakah kita siap masuk MEA. Sebulan lagi kita baru bisa identifikasi produk yang bisa kita ekspor," kata Presiden dalam acara Penyerahan Penghargaan Produktivitas Paramakarya 2015 di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 24 November 2015.

Presiden berpesan kepada semua pihak, tidak usah khawatir yang berlebihan.

Presiden Jokowi pun menceritakan, saat berkunjung ke Malaysia, justru presiden, perdana menteri, dan menteri negara lain yang berbisik mereka takut digempur produk Indonesia.

"Kalau kita yang takut, itu keliru. Mereka yang takut kita. Kok kita jadi takut mereka?" kata Presiden.

Presiden mengaku sudah menugaskan para menteri untuk mengidentifikasi barang-barang yang telah siap untuk masuk pasar MEA, termasuk sektor pedagang kaki lima (PKL).

"Saya bisa ngomong karena saya mulai dari PKL, mikro, belum masuk ke yang besar sudah jadi wali kota, gubernur, dan sekarang jadi presiden," kata Presiden.

Presiden mengatakan sudah menugaskan Menteri Perdagangan untuk menyiapkan badan promosi ekspor, sementara dewan penunjang ekspor akan mengurusi hal-hal pendukung, seperti pewarnaan hingga packaging.

Pemerintah daerah dan seluruh pihak juga diminta untuk bergerak mempersiapkan diri menjelang MEA, yang meliputi sepuluh negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Mantan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta itu pun mencontohkan, rendang juga bisa diekspor, bukan justru masyarakat Indonesia dibuat kaget ketika ada rendang buatan negara lain masuk ke pasar domestik.

"Jadi, kita kerja keras untuk memanfaatkan peluang yang ada," kata mantan Wali Kota Solo itu.

Era saat ini, ditegaskan Presiden, merupakan era persaingan atau kompetisi sehingga hanya mereka yang kompetitif atau berdaya saing yang bisa bertahan.

"Sekarang bukan persaingan individu dan individu, kota dan kota, provinsi dan provinsi, tapi sekarang negara dengan negara, antarnegara," ujar Presiden Jokowi.



ANTARA

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

16 menit lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

1 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

1 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

1 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

2 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

3 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

4 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

4 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

7 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

7 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya