Ini Penyebab Pemerintah Sulit Ambil Alih Tambang Freeport  

Reporter

Jumat, 20 November 2015 17:35 WIB

Said Didu. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Keinginan mengembalikan tambang PT Freeport Indonesia ke negara dinilai agak sulit. Sebab, menurut Said Didu, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, pemerintah terikat kontrak karya 1991 yang dinilai menyulitkan pemerintah Indonesia. "Mereka punya kontrak karya yang agak mengikat," kata Staf Khusus Menteri ESDM Said Didu, di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 20 November 2015.

Menurut Said, dalam kontrak karya 1991 ada klausul yang menyatakan Freeport bisa kapan saja meminta perpanjangan kontrak dan pemerintah tidak bisa menghalangi tanpa alasan yang jelas. Selain itu, ada pasal lain yang menyatakan kedua belah pihak sepakat hukum yang berlaku adalah hukum yang sudah ada tahun 1991. Ini membuat Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (Minerba) pada 2009 tidak berlaku. "Itu yang membuat posisi Indonesia kalau dibawa ke arbitrase agak lemah," kata Said.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menyatakan tambang Freeport akan dikembalikan ke negara jika kontraknya telah habis. Saat dimintai tanggapannya, Said menyatakan tak mau menanggapi pernyataan Luhut. "Saya tidak menanggapi dia, jangan ditanggapi."

Selain soal kontrak karya yang mengikat, ada hal lain yang membuat pengambialihan aset Freeport tidak bisa dilakukan begitu saja. Menurut Said, ada perbedaan antara eksplorasi migas dan tambang. Eksplorasi migas menggunakan sistem cost recovery. Ini membuat semua aset yang ada di tambang migas jadi milik negara.

Sementara di tambang, yang jadi milik negara hanya cadangan yang ada di perut bumi. "Semua fasilitas adalah milik perusahaan. Jadi kalau memperlakukan hal yang sama agak susah, pasti mereka minta ganti," kata Said.

Lebih jauh, Said mengingatkan lima hal yang harus diperhatikan dalam pembicaraan kontrak karya Freeeport. Lima hal itu adalah kedaulatan negara, penerimaan negara yang harus optimal, kepastian hukum, geopolitik keamanan, dan masalah sosial ekonomi masyarakat Papua. "Kita harus pertimbangkan kalau tambang ini berhenti sementara dampaknya apa di Papua. Kita tahu di Timika itu 94 persen uang beredar itu dari Freeport," katanya.

AMIRULLAH

Berita terkait

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

1 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

6 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

22 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

38 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

3 Desember 2023

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

Hingga November tahun ini, PT Freeport Indonesia telah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,9 juta ons emas .

Baca Selengkapnya

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

2 Desember 2023

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

Freeport menyiapkan dana sebesar 370 juta dolar AS untuk menutup tambang di Tembagapura.

Baca Selengkapnya

5 dari 89 Juru Bicara Timnas AMIN, Termasuk Eva Kusuma Sundari Alumnus PDIP dan Refly Harun

22 November 2023

5 dari 89 Juru Bicara Timnas AMIN, Termasuk Eva Kusuma Sundari Alumnus PDIP dan Refly Harun

Anies-Cak Imin mengumumkan susunan Timnas AMIN, termasuk juru bicara mereka. Berikut 5 di antara 89 jubir termasuk Eva Kusuma Sundari dan Refly Harun

Baca Selengkapnya

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

19 November 2023

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

Izin operasi tambang perusahaan Freeport Indonesia kembali diperpanjang hingga 2061. Begini awal mula konsesi tambang tembaga dan emas di Papua ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Sepekan: Jawaban Bos Pertamina hingga Tersangka Korupsi Tambang Nikel Ilegal

30 Juli 2023

Terpopuler Sepekan: Jawaban Bos Pertamina hingga Tersangka Korupsi Tambang Nikel Ilegal

Berita terpopuler selama sepekan dimulai dari jawaban Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati soal isu pergantian jabatan kursi nomor satu.

Baca Selengkapnya

Said Didu Sebut Bunga SBN Terlalu Tinggi dan Merugikan Negara, Jubir Sri Mulyani: Jangan Hobi Framing

29 Juli 2023

Said Didu Sebut Bunga SBN Terlalu Tinggi dan Merugikan Negara, Jubir Sri Mulyani: Jangan Hobi Framing

Juru Bicara Sri Mulyani menanggapi tudingan Said Didu bahwa bunga SBN terlalu tinggi dan merugikan negara.

Baca Selengkapnya