Nama Jokowi Dicatut, Kinerja Menteri ESDM Disorot

Reporter

Editor

Sugiharto

Jumat, 20 November 2015 16:25 WIB

Menteri Sudirman Said. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pusat Informasi Relawan Jokowi-JK (PIR) Panel Barus meminta masyarakat jangan terbuai dengan laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said soal dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden dalam renegosiasi dengan PT Freeport Indonesia yang dilakukan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto.

Menurut dia, lepas dari laporan itu kinerja Menteri Sudirman memang sedang disorot. Sorotan semakin tajam menjelang pergantian sejumlah menteri Kabinet Kerja pada Desember nanti. “Presiden pasti tahu mana menteri yang melaksanakan Nawacita dan mana yang tidak,” kata Panel dalam siaran pers yang diterima Tempo pada hari ini, 20 November 2015.

Jika reshuffle Kabinet Kerja jilid 2 dilakukan, dia meneruskan, itu adalah tonggak bagi pemerintah untuk bekerja lebih baik lagi untuk kemajuan negara. “Kami dukung Presiden Jokowi memilih menteri yang dapat mengembalikan kontrak karya Freeport untuk kepentingan rakyat Indonesia,” ujar Koordinator Lapangan Geruduk 20 Oktober 2014 saat pelantikan Jokowi-Jusuf Kalla ini.

Panel bahkan menyebut perpanjangan kontrak karya PT Freeport pasca 2021 bukanlah urusan Menteri Sudirman Said, Setya Novanto, atau Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, melainkan diputuskan Presiden Jokowi.

Namun, seorang pejabat Istana mengatakan kepada Tempo bahwa Presiden Jokowi sudah menyampaikan kepada petinggi Freeport agar pembicaraan dilakukan kepada dirinya atau Menteri Sudirman Said, bukan pihak lain.

Di sisi lain, Panel mengapresiasi laporan Sudirman kepada Majelis Kehormatan Dewan. langkah itu memperlihatkan secara jelas keburukan politikus dalam memburu rente dan uang komisi dari perusahaan-perusahaan asing di Indonesia. “Pelaporan pencatutan nama Presiden tidak boleh mengabaikan dan melupakan hal utama, yaitu kontrak karya Freeport,” ucapnya.

Dia pun mendesak MKD agar mengungkap dengan jelas pencatutan nama Presiden Jokowi oleh Setya Novanto yang mencuat setelah beredar transkrip rekaman pembicaraan Setya Novanto dengan petinggi Freeport. Karena terbukti, Setya Novanto jelas telah melakukan upaya penipuan. “Maka langkah penegakan hukum harus dilakukan.”

Dalam transkrip rekaman itu Setya Novanto berulang kali menyebut nama Luhut Binsar Pandjaitan dan Deputi I Kantor Staf Presiden Darmawan Prasojo (Darmo). “Itu jelas merugikan pemerintahan,” kata Panel.

DIKO OKTARA

SIMAK:
Calo Saham, Jokowi ke Freeport: Aku Tahu Anda Ketemu Siapa
Terkuak, Wisata Bercinta Sebulan dengan Tarif Rp 25 Juta
Kisah Si Cantik Bertopi Koboi, Pengebom Bunuh Diri di Paris
Bima Arya Larang Pelantikan Pengurus Anti-Syiah Bogor
Politikus Golkar: Perekam Setya Novanto Bisa Dituntut
Wanita Ini Selamat Berkat Kebaikan Hati Teroris Paris


Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

17 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

3 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

6 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

9 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

11 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

12 hari lalu

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

Setelah semua proses pilpres 2024 dan sidang sengketa di MK berakhir, kata dia, penting bagi para tokoh bangsa untuk berkumpul guna merumuskan solusi.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

15 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

27 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya