Proteksi Perusahaannya, Jepang Asistensi Hukum Kekayaan Intelektual Indonesia  

Reporter

Senin, 26 Oktober 2015 05:09 WIB

Petugas Direktorat Jenderal (Dirjen) Hak Kekayaan Intelektual (Haki) menunjukan produk mesin generator palsu yang beredar di pasaran, untuk kemudian dimusnahkan di Tangerang, Rabu (25/4). Dirjen Haki juga berhasil mengungkap sebanyak 36 pelanggaran hak intelektual, berupa mesin-mesin, velg kendaraan, "bearing" mesin pabrik, insulasi panas, dan produk lainnya. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang akan memberikan dukungan kepada Indonesia dalam upaya memperkuat perlindungan hak kekayaan intelektual. Sebuah sumber yang dikutip Yomiuri Shimbun menyebutkan Departemen Kehakimam akan segera mengirimkan sejumlah hakim dan para praktisi hukum ke Indonesia untuk memberikan asistensi terkait dengan penguatan hukum hak atas kekayaan intelektual.

"Mereka akan berada di Indonesia selama lima tahun dimulai tahun fiskal ini," kata sumber itu seperti dilansir dari Japan News, Sabtu, 24 Oktober 2015.

Menurut sumber itu, ini merupakan kali pertama Departemen Kehakiman menawarkan bantuan asistensi perlindungan kekayaan intelektual ke negara-negara lain.

Sumber itu menyebutkan asistensi yang diberikan kepada pemerintah Indonesia, antara lain, improvisasi sistem hukum dan regulasi terkait dengan hak paten dan merek dagang lainnya. Selain itu juga, terkait dengan upaya untuk menangkal dan menindak produk-produk bajakan dan isu lainnya.

Jepang, kata sumber itu, berkepentingan dengan produk hukum hak kekayaan intelektual Indonesia untuk melindungi perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Indonesia. "Dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa, Indonesia merupakan potensi bisnis bagi perusahaan-perusahaan Jepang. Inilah alasan pemerintah Jepang ingin membantu Indonesia memperkuat hukum hak kekayaan intelektual agar perusahaan-perusahaan Jepang terlindung dari aksi pemalsuan merek."

Seorang pejabat senior di Departemen Kehakiman Jepang menyatakan, perlindungan kekayaan intelektual itu sangat penting bagi keberlangsungan suatu bisnis. "Jika sistem hukum di negara itu ditingkatkan, akan lebih mudah untuk masuknya investasi asing. Ini bermanfaat bagi kedua negara," kata pejabat itu.

Pada 2013, pengusaha restoran asal Jepang, Kabushi Kaisha Monteroza, mengajukan upaya kasasi ke Mahkamah Agung terkait kasus pemalsuan merek yang dilakukan perusahaah Indonesia. Monteroza mengajukan gugatan karena pengusaha Indonesia, Arifin Siman, telah memalsukan merek dagang Monteroza yakni Shirokiya dan Wara Wara.

Namun gugatan ditolak Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Alasan hakim menolak gugatan karena Monteroza hanya mendaftarkan merek Shirokiya dan Wara Wara di tiga negara selain Jepang. Monteroza kemudian mengajukan kasasi. Kasus pemalsuan merek dagang juga pernah dialami perusahaan otomotif, Honda Motor Co.

SETIAWAN ADIWIJAYA




Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

10 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

23 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

2 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

2 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya