Tarif KRL Naik, YLKI dan KRLMania Menolak, Ini Alasannya

Reporter

Rabu, 21 Oktober 2015 10:15 WIB

Seorang petugas memberi petunjuk cara penggunaan tiket pada penumpang KRL Commuter Line pada uji coba penerapan tarif progresif di stasiun Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (30/6). ANTARA/Paramayuda

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia meminta tetap memberikan subsidi tarif bagi pengguna KRL sehingga harga tidak naik. "Pemerintah harus melakukan stabilisasi tarif, karena tarif yang berubah-ubah, bahkan naik 50 persen itu menunjukan buruknya pengambilan kebijakan pemerintah," kata Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sudaryatmo, Selasa, 20 Oktober 2015.

Sudaryatmo mengatakan subsidi tarif KRL masih harus dilakukan. Tujuannya untuk menjaga daya beli masyarakat agar tidak semakin melemah di tengah kondisi ekonomi yang terjadi. Ini juga terkait dengan masih besarnya porsi pengeluaran transportasi masyarakat dari total pendapatan. Idealnya, Sudaryatmo mengatakan, ongkos transportasi hanya berkisar 8-12 persen dari total pendapatan. Namun dalam kasus Indonesia, pengeluaran transportasi masyarakat mencapai 20-25 persen dari total pendapatan.

Baca juga:
Tempo.co Raih Hassan Wirajuda Award 2015
Jokowi: Hentikan Bullying, Sekolah Harus Jadi Tempat Nyaman

Pemberian subsidi KRL juga bertujuan untuk menjamin mobilitas. Menurut Sudaryatmo, pemberian subsidi tarif KRL akan meningkatkan utilitas pengguna KRL dalam melakukan transportasi. Sementara kenaikan tarif dianggap bisa menimbulkan kendala sebagian besar masyarakat dalam melakukan mobilitas. Dampaknya, sebagian penumpang bisa beralih menggunakan sepeda motor. "Selain itu, kenaikan tarif bisa menjadikan KRL sebagai kendaraan eksklusif bagi kelompok mampu," kata Sudaryatmo.

Hal senada diungkapkan Ketua Koordinator KRL Mania Nurcahyo. "Alasan kenaikan tarifnya lucu, bukan karena beban operasional yang meningkat atau untuk meningkatkan pelayanan, tapi karena subsidinya tidak cukup," kata Nurcahyo.

Menurut dia, seharusnya ribut-ribut subsidi tarif ini diantisipasi dari awal. Sebab, kata Cahyo, perhitungan besar subsidi bisa dengan mudah dilakukan dengan menghitung jumlah penumpang harian.

Baca juga:
Ridho Rhoma Gandeng Penyanyi Cantik Malaysia Garap Lagu Pop
Jokowi: Hentikan Bullying, Sekolah Harus Jadi Tempat Nyaman

Nurcahyo mengatakan, pihak KCJ pernah menghitung jumlah penumpang KRL rata-rata 1 juta orang per hari. Namun, perhitungan ini tidak digunakan Kemenhub dan mengasumsikan jumlah penumpang KRL sekitar 600 ribu orang per hari. "Harusnya kan subsidi diantisipasi dengan tidak mengambil asumsi jumlah penumpang yang terlalu rendah," kata Nurcahyo.

Dia mengatakan, Kementerian Perhubungan harus memaksimalkan upaya agar penambahan subsidi KRL tetap dilakukan sehingga kenaikan tarif bisa dihindari. "Bila perlu, presiden turun tangan," kata Nurcahyo. Bagi dia, alasan yang dikemukakan Menteri Perhubungan Ignasisus Jonan tidak bisa diterima.

Adapun rencana kenaikan tarif KRL karena subsidi untuk penumpang akan habis per 18 November 2015. Ini terjadi karena asumsi jumlah penumpang harian yang dijadikan dasar untuk menentukan besaran subsidi meleset. Jumlah penumpang diasumsikan 600 ribu per hari. Kenyataannya, mulai pertengahan tahun, jumlah penumpang meningkat menjadi 750-800 ribu penumpang per hari. Kementerian Perhubungan kini mengupayakan tambahan subsidi ke Kementerian Keuangan sebesar Rp 118 miliar untuk subsidi 19 November-31 Desember 2015.

AMIRULLAH

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

2 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

11 hari lalu

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

Keputusan memperpanjang rute perjalanan KRL hingga ke Karawang merupakan wewenang pemerintah.

Baca Selengkapnya

Rencana Kenaikan Tarif KRL, Ini Tanggapan PT KCI

11 hari lalu

Rencana Kenaikan Tarif KRL, Ini Tanggapan PT KCI

Tarif kereta rel listrik (KRL) direncanakan akan naik. Bagaimana tanggapan PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI?

Baca Selengkapnya

KAI Commuter Catat Rekor Baru Jumlah Pengguna KRL di Masa Libur Lebaran 2024, Tembus 31 Ribu Orang

21 hari lalu

KAI Commuter Catat Rekor Baru Jumlah Pengguna KRL di Masa Libur Lebaran 2024, Tembus 31 Ribu Orang

"Kami melihat beberapa potensi anak-anak ikut naik KRL."

Baca Selengkapnya

KRL Anjlok di Dekat WTC Mangga Dua, KAI Commuter Line Masih Lakukan Evakuasi

22 hari lalu

KRL Anjlok di Dekat WTC Mangga Dua, KAI Commuter Line Masih Lakukan Evakuasi

Rangkaian kereta rel listrik atau KRL anjlok di lintas Stasiun Kampung Bandan-Rajawali tepanya di depan WTC Mangga Dua pada Sabtu pagi.

Baca Selengkapnya

KAI Commuter Prediksi Jumlah Pengguna KRL Yogya-Solo saat Libur Lebaran 2024 Lebih dari 63 Ribu Orang

23 hari lalu

KAI Commuter Prediksi Jumlah Pengguna KRL Yogya-Solo saat Libur Lebaran 2024 Lebih dari 63 Ribu Orang

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba memperkirakan kenaikan jumlah pengguna Commuter Line mencapai puncaknya pada Sabtu, 12 April 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Tambah Perjalanan KRL ke Bandara Soekarno-Hatta dan Kereta Arah Merak

29 hari lalu

KAI Tambah Perjalanan KRL ke Bandara Soekarno-Hatta dan Kereta Arah Merak

PT KAI menambah perjalanan KRL ke Bandara Soekarno-Hatta dan kereta api arah Merak selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

34 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Kejari Depok Terima SPDP Kasus Pembobolan Kartu Multi Trip KRL

57 hari lalu

Kejari Depok Terima SPDP Kasus Pembobolan Kartu Multi Trip KRL

Kejari Depok telah menerima resmi SPDP dari penyidik kriminal khusus Polres Metro Depok kasus ilegal akses pembayaran Kereta Commuter Indonesia (KCI).

Baca Selengkapnya

Sistem Top Up Kartu Multi Trip KRL Dibobol Pemuda Depok, KAI Commuter Pastikan Keamanan Saldo Pelanggan

59 hari lalu

Sistem Top Up Kartu Multi Trip KRL Dibobol Pemuda Depok, KAI Commuter Pastikan Keamanan Saldo Pelanggan

PT KAI Commuter pastikan keamanan saldo pelanggan, buntut pembobolan sistem top up kartu multi trip KRL oleh pemuda Depok.

Baca Selengkapnya