Ekonomi Cina Melemah, Harga Minyak Dunia Turut Merosot

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 20 Oktober 2015 23:00 WIB

AP/Sue Ogrocki

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia turun tajam pada Senin (Selasa pagi WIB), menyusul kekhawatiran baru tentang kondisi ekonomi Cina setelah data menunjukkan pertumbuhan terlemah dalam lebih dari enam tahun dan produksi industri menurun.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, anjlok 1,37 dolar AS menjadi berakhir di 45,89 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, patokan global, ditutup pada 48,61 dolar AS per barel di perdagangan London, turun 1,85 dolar AS dari penutupan Jumat lalu.

Kontrak berjangka memulai kembali penurunan tajam pada minggu lalu yang memangkas lebih dari empat persen dari harga mereka, di tengah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan minyak mentah global.

Cina, ekonomi terbesar kedua dunia, mengatakan produk domestik bruto-nya naik 6,9 persen pada laju tahunan di kuartal ketiga, sedikit di atas prakiraan pasar tapi masih merupakan pertumbuhan terlemah sejak kuartal pertama 2009. PDB meningkat 7,0 persen di masing-masing dua kuartal sebelumnya.

Beijing juga melaporkan bahwa pertumbuhan produksi industri turun menjadi 5,7 persen tahun ke tahun pada September.

"Data meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan Cina pada saat permintaan global melemah, karena kita berada dalam shoulder season (periode perjalanan antara musim puncak dan rendah)," kata Phil Flynn dari Price Futures Group, mengacu pada periode antara musim panas dan musim dingin di belahan utara.

"Meskipun penjualan ritel Tiongkok ternyata kuat, data terkait industri tetap lemah. Ini kemungkinan akan menekan penggunaan komoditas di Tiongkok," termasuk minyak, kata Daniel Ang dari Phillip Futures di Singapura dalam komentar pasar, seperti dikutip AFP.

Pasar juga sedang menunggu pertemuan teknis para pakar OPEC dan non-OPEC di Wina pada Rabu, di tengah dorongan beberapa produsen termasuk Venezuela untuk menaikkan harga.

Namun, pada Senin pimpinan Libya National Oil Corporation, Mustafa Sanalla, mengatakan anggota OPEC dapat "dengan mudah" meningkatkan produksi minyak mentah setiap hari menjadi dua juta barel per hari dari hanya 440.000 barel saat ini, jika situasi keamanan negara membaik.

Utusan PBB Bernardino Leon telah mengajukan proposal untuk pembagian kekuasaan pemerintah, namun kedua parlemen Libya yang diakui secara internasional dan majelis yang didukung kelompok muslim telah menolak keras usulan tersebut.

ANTARA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

16 jam lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

8 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

15 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

15 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

16 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

16 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya