BKPM: 16 Perusahaan Padat Karya Dapat Pembebasan Bea Impor
Editor
Setiawan Adiwijaya
Minggu, 11 Oktober 2015 22:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kordinasi Penanaman Modal (BPKM) mengumumkan 16 perusahaan investasi padat karya yang akan dibangun di Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini tergabung dalam program investasi padat karya yang menciptakan lapangan kerja serta akan dibebaskan bea impornya. “Perusahaan ini akan memperoleh fasilitas pembebasan bea masuk untuk impor,” kata Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis keterangan tertulis, Ahad 11 Oktober 2015.
Dari 16 pabrik tersebut, 7 di antaranya adalah industri kulit, barang dari kulit, dan sepatu. Kemudian 8 dari industri tekstil dan sisanya ada satu perusahaan industri makanan dan minuman.
Berikut adalah 16 perusahaan yang dibebaskan bea masuk untuk mesin dan peralatannya beserta nilai investasinya.
PT Pou Yuen Indonesia (memproduksi sepatu Nike) Industri sepatu olahraga dan komponennya, investasinya Rp 325 miliar dan realisasinya Rp 325 miliar.
PT Chang Shin Reksa Jaya (memproduksi alas kaki dengan brand Nike) Industri Alas Kaki, investasinya sebesar Rp 750 miliar dengan realisasinya pun sama yaitu sebesar Rp 750 miliar.
PT Feng Tay Indonesia Enterprises ( memproduksi sepatu Adidas) Industri Alas Kaki Rp 50 miliar dan realisasinya sebesar Rp 174 miliar.
PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) (memproduksi pakaian militer, dan brand-brand ternama seperti Uniqlo, Zara, Sears, JCPenney) Industri Tekstil (spinning and finishing) investasinya sebesar Rp 5,2 triliun dan realisasinya Rp 3,6 triliun.
PT Nesia Pan Pacific Clothing (NPC) (memproduksi pakaian jadi dengan brand Brand GAP, H&M dan CK) Industri pakaian jadi (konveksi) dari tekstil investasinya sebesar Rp181 miliar dan realisasinya Rp 192 miliar.
PT Eco Smart Garment Indonesia (Under Armour, Calvin Klein, Lacoste dan Massimo Dutti) Industri Pakaian Jadi (Bukan Penjahitan Dan Pembuatan Pakaian) investasinya sebesar Rp 316 miliar dan realisasinya sebesar Rp 316 miliar.
PT Apparel One Indonesia (Memproduksi pakaian jadi dengan brand antara lain Esprit, ralph Lauren, dan Mexx) Industri pakaian jadi (konveksi) dari tekstil investasinya sebesar 755 miliar dan realisasinya sebesar Rp 450 miliar
PT Parkland World Indonesia (memproduksi sepatu olahraga dengan brand antara lain : New Balance dan Adidas) Industri Sepatu Olahraga investasinya Rp 456 miliar dan realisasinya sebesar Rp 537 miliar
PT Selalu Cinta Indonesia (memproduksi merk sepatu Nike, Converse, Hunter, dan Eagle) Industri alas kaki untuk keperluan sehari-hari, industri sepatu olahraga investasinya sebesar Rp 362 miliar realisasinya sebesar Rp 145 miliar.
PT Seng Dam Abadi Jaya (memproduksi sepatu dengan brand New Balance) Industri Sepatu Olahraga investasinya sebesar Rp 175 miliar realisasinya Rp 375 miliar
PT Kaldu Sari Nabati (memproduksi makanan dengan merk richeese nabati) Industri produk makanan dan minuman ringan investasinya sebesar Rp 4,5 triliun realisasinya 183 miliar.
PT Adis Dinamika Sentosa (memproduksi alas kaki dengan brand Nike) Industri Alas Kaki Untuk Keperluan Sehari-Hari Rp 113 miliar dan realisasinya sebesar Rp 400 miliar
PT Jaya Perkasa Textile (memproduksi pakaian militer, dan brand-brand ternama seperti Uniqlo, Zara, Sears, JCPenney) Industri pakaian jadi (konveksi) dari tekstil investasi Rp 348 miliar dan realisasinya Rp 157 miliar.
PT Delta Merlin Dunia Textile (Memproduksi produk setengah jadi antara lain : kain rayon, cotton, tetron, dll) Industri Pengolahan & Pemintalan Serat Tekstil Rp 463 miliar dan realisasinya Rp 400 miliar.
PT Delta Merlin Sandang Textile (memproduksi kain grey) Industri Pemintalan Benang Rp 879 miliar dan realisasinya Rp 879 miliar
PT Rayon Utama Makmur (memproduksi pakaian militer, dan brand-brand ternama seperti Uniqlo, Zara, Sears, JCPenney) Industri Rayon investasinya Rp 4 triliun dan realisasinya Rp 2,5 trilun.
ARIEF HIDAYAT