Aher Kampanyekan BPJS dan Taspen

Reporter

Sabtu, 10 Oktober 2015 12:25 WIB

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, memberi makan sapi-sapi milik kelompok peternak rakyat di Kampung Pasirluhur, Bandung, 14 Agustus 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher mengimbau warga provinsunya agar lebih melek pentingnya asuransi, khususnya BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, serta Tabungan dan Asuransi Pensiun (Taspen).

"BPJS atau Taspen merupakan asuransi negara yang tidak berorientasi pada keuntungan atau laba, melainkan salah satu bantuan sosial pemerintah dengan tujuan agar masyarakat dapat menjadikan asuransi sebagai kegiatan sosial yang menguntungkan," kata Aher usai audiensi bersama Tim Monitoring dan Evaluasi Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), di Bandung, Jumat (9 Oktober 2015).

Ia menuturkan asuransi juga bisa menjadi semacam persiapan bagi masyarakat apabila suatu saat jatuh sakit, dan juga sebagai sarana saling tolong menolong.

"Ikut asuransi itu bukan berarti saat sudah sakit dan ingin kembali sehat secara gratis, tapi dalam rangka mempersiapkan masa depan dikhawatirkan sakit," ujar dia.

Ia mengatakan kalaupun tidak sakit, tidak masalah karena uangnya akan terkumpul untuk membantu warga lain saudara yang sedang sakit di suatu tempat.

Pada pertemuan tersebut ia menekankan tiga poin hasil evaluasi program-program jaminan sosial di Jabar, secara umum menghendaki adanya perbaikan pada tiga hal khusus.

"Ketiga poin tersebut antara lain perbaikan data, perbaikan layanan, serta sosialisasi masyarakat mengenai asuransi," tutur dia.

Ia mengatakan melalui perundang-undangan yang baru, meskipun data dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS), namun kewenangan dalam koreksi atau perbaikan data diserahkan kepada masing-masing pemerintah daerah.

Untuk itu, Aher inginkan pelaksanaan perbaikan data tetap diawasi secara ketat guna menghindari adanya penyimpangan data akibat ringannya persyaratan yang ditentukan, sehingga memudahkan akses kepada masyarakat mampu untuk mendapatkan layanan.

Sedangkan masyarakat tidak mampu yang lebih berhak tidak terdaftar untuk menerima layanan jaminan sosial.

"Boleh jadi persyaratannya terlalu ringan sehingga masyarakat yang lebih berhak justru tidak mendapatkan akses pada layanan sosial ini. Jadi pengawasan harus ketat," ucap Aher.

Sementara itu, terkait perbaikan layanan, Aher mengungkapkan bahwa sarana prasarana di rumah sakit umum provinsi maupun kabupaten/kota hingga di puskesmas-puskesmas daerah akan terus dilengkapi melalui 10 persen anggaran kesehatan per tahunnya.


ANTARA

Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

12 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

14 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

32 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

50 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

50 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

50 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

50 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

53 hari lalu

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

17 Februari 2024

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

Kompensasi turis di Thailand berdasarkan kasus, misalnya, jika kehilangan penglihatan atau cacat permanen, besarnya adalah Rp131 juta.

Baca Selengkapnya