Tahan Krisis, Porsi Industri Kreatif Harus Ditingkatkan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Sabtu, 10 Oktober 2015 10:00 WIB

Suasana pameran Batik Warisan Budaya VIII di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 1 Oktober 2015. Pameran ini untuk mempromosikan karya-karya terbaik dari para perajin batik, untuk membantu memperluas pasar produk IKM batik agar menjadi komoditas perdagangan yang memiliki daya saing tinggi dalam menghadapi ekonomi global khususnya MEA 2016. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta- Kamar Dagang dan Industri Indonesia menilai semua lini bisnis perlu digerakkan untuk menyokong laju pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan ekonomi global.


Rosan Perkasa Roeslani, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial menilai sektor-sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan industri kreatif yang selama ini mendapat porsi kecil harus ikut didorong karena terbukti lebih kokoh menghadapi gejolak pasar global.

“Imbas gejolak di pasar global tidak begitu menyentuh sektor UKM dan industri kreatif,” ujarnya, Jumat, 9 Oktober 2015.

Dia mengatakan, sektor UKM dan industri kreatif, walaupun berskala kecil dan kontribusinya terhadap ekonomi nasional masih di bawah lima persen, sangat layak diandalkan sebagai salah satu solusi penggerak ekonomi nasional.

Dalam pandangan Rosan, tantangan yang dihadapi industri kreatif adalah minimnya kebijakan yang mendukung iklim kreasi, seperti perizinan, investasi, permodalan, dan perlindungan hak cipta.

Masalah lainnya adalah industri kreatif, yang acapkali berskala home industry, belum bersinergi untuk memperkuat posisi tawar di pasar. “Yang dibutuhkan adalah formula rantai ekonomi bagi industri kreatif, yang mencakup kegiatan kreasi, produksi, hingga distribusi atau pemasaran. Bila rangkaian kegiatan ini bisa disinergikan, produktivitas dan nilainya bisa jauh lebih besar,” katanya.

Dia mengatakan meski secara nasional sektor UKM dan industri kreatif belum memberikan kontribusi yang signifikan, sektor itu bisa menjadi fondasi perekonomian di daerah, seperti di Jawa Barat.

Berdasarkan data BPS 2014, Jawa Barat menempati peringkat kedua dalam jumlah dan jenis UKM per desa atau kelurahan, dengan jumlah total 16.405. Industri makanan dan minuman menempati posisi pertama dengan jumlah 4.023.

Posisi kedua ditempati oleh industri olahan kayu (3.987), anyaman (2.266), industri gerabah atau keramik (1.828), serta industri konveksi dan tenunan (1.779).




BISNIS

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

23 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

1 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

5 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

7 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

8 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

8 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya