Freeport Tawarkan Saham, Pemerintah Punya 90 Hari Negosiasi

Reporter

Jumat, 9 Oktober 2015 03:17 WIB

Area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, 19 September 2015. Pengurangan bea keluar tersebut lantaran kemajuan pembangunan fasilitas smelter Gresik yang sudah mencapai 11 persen. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Bambang Gatot mengatakan PT Freeport Indonesia sudah dapat menawarkan saham (divestasi) mulai 14 Oktober nanti.

"Setelah menerima penawaran itu pemerintah punya waktu 90 hari negosiasi dengan Freeport apakah harganya wajar atau tidak," kata Bambang di kantor Direktorat Jenderal Kelistrikan Kementerian ESDM, Kamis, 8 Oktober 2015.

Setelah mengevaluasi harga kewajaran, Kementerian ESDM akan menyerahkan teknis divestasi ke Kementarian Keuangan. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dapat memutuskan membeli saham Freeport atau tidak. Jika pemerintah tak tertarik membeli saham tersebut, Badan Usaha Milik Negara dapat membeli saham. Jika tidak ada BUMN yang membeli, maka ditawarkan kepada Badan Usaha Milik Daerah.

Skema divestasi ini akan tercantum dalam peraturan Menteri ESDM setelah revisi Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara terbit. Berdasarkan beleid tersebut porsi kewajiban divestasi Freeport sebesar 30 persen karena termasuk dalam kegiatan pertambangan bawah tanah (underground).

Skema pelepasan saham PT Freeport Indonesia ke bursa saham belum bisa dilakukan saat ini. Sebab, cara tersebut belum diatur dalam peraturan perundang-undangan. "Sampai saat ini aturan baru mensyaratkan pelepasan ke BUMN, BUMD, atau swasta," ujar Bambang.

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mendesak perusahaan asing yang mengambil sumber daya alam Indonesia untuk terdaftar di bursa efek. "Kalaupun warga negara asing, kan mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia. Tolong listed di sini buat kita semua," kata dia, Kamis, 1 Oktober 2015.

Tito mengatakan saat ini ada 16 perusahaan asing yang sedang diperiksa oleh bursa. "Ada Freeport, Wilmar, Newmont dan perusahaan lain total 16 saya belum bisa sebutin, kami sekarang lagi survei. Tapi yang pasti tiga perusahaan itu," ujar dia. Tito meminta agar 16 perusahaan tersebut mau melakukan divestasi melalui bursa.

Selain keuntungan akan bisa kembali, kata Tito, minimal di Indonesia rakyat punya kesempatan untuk ikut memiliki saham-sahamnya. Jika perusahaan-perusahaan tersebut terdaftar di bursa, lanjut Tito, minimal Indonesia mendapatkan keuntungan melalui pajak dan transaksi di pasar modal. “Dampaknya bagi indeks dan kapitalisasi market."

ALI HIDAYAT



Berita terkait

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

1 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

6 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

17 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

22 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

38 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

3 Desember 2023

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

Hingga November tahun ini, PT Freeport Indonesia telah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,9 juta ons emas .

Baca Selengkapnya

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

2 Desember 2023

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

Freeport menyiapkan dana sebesar 370 juta dolar AS untuk menutup tambang di Tembagapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

19 November 2023

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

Izin operasi tambang perusahaan Freeport Indonesia kembali diperpanjang hingga 2061. Begini awal mula konsesi tambang tembaga dan emas di Papua ini.

Baca Selengkapnya