TEMPO Interaktif, Jakarta:Industri kendaraan bermotor nasional meminta pemerintah menetapkan tarif pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama berlaku sama untuk semua daerah.Permintaan itu disampaikan saat pertemuan antara Menteri Perindustrian Fahmi Idris dengan industri alat angkut di Departemen Perindustrian, Jumat (16/12). Hadir dalam pertemuan itu di antaranya industri otomotif nasional, pengurus Gaikindo, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, PT Dok Koja Bahari.Menurut industri otomotif nasional, pemerintah daerah cenderung menaikkan tarif pajak itu untuk mengejar pendapatannya. Bahkan, ada satu daerah 80 persen pendapatan aslinya berasal dari pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan.Selain mengusulkan penyeragaman tarif pajak kendaraan dan bea balik nama kendaraan, mereka juga meminta rasionalisasi aturan perpajakan. Di antaranya tidak harmonisnya bea masuk untuk bahan baku dengan komponen atau suku cadang. "Bahan baku untuk komponen dikenakan pajak 10 persen, sementara komponen yang sudah jadi hanya 5 persen," ujar Fahmi.Fahmi mengatakan tarif pajak kendaraan di setiap daerah berbeda-beda, berkisar 10 hingga 18 persen. Dia berjanji akan segera meninjau beberapa aturan perpajakan yang dikeluhkan oleh industri otomotif. "Kita akan lihat dan kaji mana yang betul-betul harus segera diberlakukan dan mana yang tidak usah diubah," ujar Fahmi.Sutarto