Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kedua kanan) didampingi Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja (kedua kiri) berjalan meninggalkan Gedung KPK, Jakarta, 28 September 2015. Kedatangan Pramono Anung untuk menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) atas nama dirinya. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan ada empat poin utama dalam paket kebijakan ekonomi tahap ketiga yang akan diumumkan sore nanti. Namun dia enggan merincinya. Pengumuman itu akan disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.
"Semoga paketnya akan lebih nendang daripada yang kemarin. Nanti akan disampaikan dengan bahasa yang jelas agar mudah dipahami dunia usaha," ucap Pramono di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 7 Oktober 2015. Jika mudah dipahami, paket kebijakan tersebut diharapkan bisa memiliki efek berganda baru bagi perekonomian Indonesia.
Pergerakan rupiah dan indeks di zona hijau, tutur Pramono, juga membuktikan bahwa para pelaku pasar merespons positif langkah pemerintah. "Kami serius ingin memotong deregulasi, memotong semua aturan main yang menjadi penghalang investasi," katanya.
Dia yakin paket ketiga akan lebih berdampak signifikan ketimbang regulasi sebelumnya. "Yang jelas, paket ketiga itu seperti golnya Real Madrid atau Barcelona. Golnya kenceng. Kalau kemarin, masih kaya Chelsea."
Pada 9 September 2015, pemerintah sudah menerbitkan paket kebijakan ekonomi tahap pertama. Paket itu diluncurkan sebagai respons makin melemahnya kondisi ekonomi dalam negeri. Setelah paket pertama diterbitkan, pemerintah kembali mengeluarkan paket kebijakan kedua pada 29 September 2015.