Pengusaha Tambang di Kalimantan Timur Keluhkan Lamanya Proses Perijinan  

Reporter

Rabu, 7 Oktober 2015 04:14 WIB

Ilustrasi tambang batubara. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO , Samarinda: Pengusaha tambang batubara yang tergabung dalam Asosiasi Pertambangan Batubara Samarinda (APBS) Kota Samarinda, Kalimantan Timur terus mengeluhkan lamanya proses perijinan. Jangankan ijin baru, ijin perpanjangan masa produksi membutuhkan waktu hingga setengah tahun lebih.

Ketua APBS Kota Samarinda, Eko Prayitno mengatakan kondisi pengusaha batubara saat ini ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga pula. Kondisi harga batubara dunia yang terjun bebas sudah membuat pengusaha terpuruk.

Menurut Eko, bila ditambah lagi masalah perijinan, tentu akan semakin mempersulit pengusaha yang jelas-jelas memperkerjakan orang dalam jumlah yang relatif besar. "Kondisi sekarang ini serba susah bagi kami pelaku usaha tambang batubara," katanya saat dihubungi dari Samarinda, Kalimantan Selatan Selasa 6 Oktober 2015.

Eko bercerita bahwa dia mendapat laporan dari anggota untuk perpanjangan ijin saja, sudah enam bulan berjalan belum juga selesai. "Ini kan akan menunda usaha."

Terpuruknya usaha pertambangan batubara memang menjadi pukulan tersendiri. Dari anggota APBS Samarinda yang semula lebih dari 20 pengusaha yang tergabung kini hanya menyisiakan tak lebih dari 10 usaha yang masih berjalan. Itu juga kata Eko seperti usaha yang hanya bertahan karena tak mungkin melakukan Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) lantaran membutuhkan biaya besar.

"Jadi yang masih bertahan skalanya menengah, istilahnya hanya bertahan saja sambul menunggu harga kembali normal," kata dia.

Eko menceritakan masa jaya usaha tambang batubara di Kalimantan Timur, khususnya Samarinda sangat menunjang ekonomi daerah. Tenaga kerja yang terserap dari sektor ini juga sangat banyak.

Kalimantan Timur dikenal sebagai daerah penghasil batubara terbesar nasional. Roda ekonomi daerah itu sebagian besar ditopang dari usaha batubara.

Dia mengatakan ketika batubara booming, pengusaha terus mengeruk tanpa mempertimbangkan rasio ideal menambang, yang dikenal dengan istilah striping rasio 1:8. Artinya, satu kubik batubara berbanding dengan delapan kubik tanah. Para pengusaha masih berani berproduksi meski striping rasio 1 banding 20.

"Memang rasio ini berisiko, tapi pengusaha masih berani produksi. Tapi kalau sekarang, striping rasio 1 banding 8 saja sudah mikir panjang, biaya produksi saat ini sangat jauh lebih besar dari harga ekonomis batubaranya," kata Eko.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menerbitkan paket kebijakan ekonomi yang antara lain mempermudah perijinan bagi usaha dalam dan luar negeri di Indonesia. Pemerintah akan memangkas panjangnya jalur perijinan.

FIRMAN HIDAYAT

Berita terkait

Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

31 Oktober 2023

Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

BMKG Stasiun Balikpapan mendeteksi sebanyak 462 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga semua pihak diminta waspada.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu AMDAL, Tujuan, dan Manfaatnya

17 September 2023

Mengenal Apa Itu AMDAL, Tujuan, dan Manfaatnya

AMDAL adalah sebuah kajian tentang dampak lingkungan yang muncul karena aktivitas bisnis. Berikut ini tujuan AMDAL dan manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Direksi Baru, PT Merdeka Battery Materials: Untuk Memperkuat Struktur Manajemen

30 Juni 2023

Tambah Direksi Baru, PT Merdeka Battery Materials: Untuk Memperkuat Struktur Manajemen

PT Merdeka Battery Materials, Tbk atau MBMA sepakat menambah direksi dan mengangkat Andre Phillip Starkey sebagai direktur.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

7 Juni 2023

5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

Makanan khas kawasan Kota Samarinda merupakan perpaduan cita rasa Indonesia dan budaya lokal yang kaya.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Wisata di Kota Samarinda, Bisa Menyusuri Sungai Mahakam

7 Juni 2023

3 Destinasi Wisata di Kota Samarinda, Bisa Menyusuri Sungai Mahakam

Terletak di tepi Sungai Mahakam, Kota Samarinda memancarkan pesona dengan keindahan alamnya, mulai dari hutan hujan tropis hingga warisan budaya.

Baca Selengkapnya

Skandal Korupsi, Venezuela Tangkap 9 Pejabat Perusahaan Tambang Negara

3 April 2023

Skandal Korupsi, Venezuela Tangkap 9 Pejabat Perusahaan Tambang Negara

Pihak berwenang Venezuela telah menahan sembilan pejabat dari konglomerat logam milik negara Corporacion Venezolana de Guayana (CVG) dalam penyelidikan korupsi.

Baca Selengkapnya

53 Persen dari Produk Domestik Regional Bruto Kaltim Berasal dari Sektor Pertambangan

13 Februari 2023

53 Persen dari Produk Domestik Regional Bruto Kaltim Berasal dari Sektor Pertambangan

Pertambangan dan penggalian memberikan sumbangan terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2022.

Baca Selengkapnya

Tambang Batu Hijau Bangun Smelter AMIN, Penyumbang Investasi Terbesar NTB

1 Februari 2023

Tambang Batu Hijau Bangun Smelter AMIN, Penyumbang Investasi Terbesar NTB

Proyek pembangunan smelter AMMAN yang dilakukan oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN) menjadi penyumbang realisasi investasi terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada periode 2022.

Baca Selengkapnya

5 Peserta Aksi Mogok Makan di Kantor Komnas HAM Dilarikan ke Rumah Sakit

18 Desember 2022

5 Peserta Aksi Mogok Makan di Kantor Komnas HAM Dilarikan ke Rumah Sakit

Mereka menuntut Komnas HAM untuk memeriksa dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kepada korban.

Baca Selengkapnya

Proteksi Bahan Baku Mobil Listrik, Kanada Usir Perusahaan Tambang Lithium Cina

7 November 2022

Proteksi Bahan Baku Mobil Listrik, Kanada Usir Perusahaan Tambang Lithium Cina

Ketegangan antara Barat dan Cina meningkat atas kendali sumber lithium, logam tanah jarang, kadmium, dan mineral lain.

Baca Selengkapnya